MANUSIA DAN CINTA KASIH
1.
Makna
kasih sayang
Dalam kasus umum Bahasa Indonesia
karangan W.J.S. Purwodarminto, kasih sayang diartikan dengan perasaan sayang,
perasaan cinta atau perasaan suka kepada seseorang.
Dalam kasih sayang ini sadar atau
tidak dari masing-masing dituntut tanggung jawab, pengorbanan, kejujuran,
saling percaya, saling pengertian, saling terbuka, sehingga kedua nya merupakan
kesatuan yang bulat dan utuh.
Bila salah satu unsur kasih sayang
hilang, misalnya unsur tanggung jawab, maka retaklah keutuhan rumah tangga itu.
Kasih sayang yang tidak disertai kejujuran, akan terancam kebahagiaan rumah
tangganya.
Yang dapat merasakan kasih sayang
bukan hanya suami atau istri atau anak-anak yang sudah dewasa, melain kan bayi
yang masih merah pun dapat merasakan kasih sayang dari ayah atau ibunya.
2.
Kasih
sayang dalam Keluarga
Bila percintaan pria-wanita diakhiri
dengan perkawinan maka didalam kehidupan berumah tangga, dikeluarga ini akan
menemukan kebahagiaan mereka.
Zaman sekarang ini banyak orang merasakan
bahwa kebahagiaan itu adalah suatu keadaan abstrak yang sulit dicapai.
Sebetulnya masih ada jalan untuk menemukan kebahagiaan atau setidaknya untuk
mengurangi pukulan badai kehidupan.
Namun dengan membangun kasih sayang
yang erat dalam keluarga maka setidaknya kita mempunyai suatu tempat damai dan
teduh ditengah kemelutnya persoalan hidup.
3. Makna Kemesraan
Kemesraan pada
dasarnya merupakan perwujudan kasih yang telah mendalam. Filsuf Rusia, salovjev
dalam bukunya “MAKNA KASIH” menyatakan “jika seorang pemuda jatuh cinta pada
seorang gadis secara serius, ia terlempar keluar dari cinta diri. Ia mulai
hidup untuk orang lain.”
Cinta yang
berlanjut menimbulkan pengertian mesra atau kemesraan. Kemesraan adalah
perwujudan dari cinta. Kemesraan dapat membangkitkan daya kreatifitas manusia
untuk menciptakan atau menikmati seni budaya, seni sastra, seni music, seni
tari, seni lukis, dan sebagainya.
4.
Makna
Pemujaan
Pemujaan
adalah perwujudan cinta manusia kepada Tuhan. Kecintaan manusia kepada Tuhan tidak
dapat dipisahkan dari kehidupan manusia. hal ini, dikarenakan pemujaan kepada
tuhan adalah inti, nilai, dan makna kehidupan yang sebenarnya. Penyebab hal itu
terjadi karena Tuhan menciptakan alam semesta. Seperti dalam surat Al-Furqan
ayat 59-60 yang menyatakan : “ Dia yang menciptakan langit dan bumi beserta
apa-apa diantara keduanya dalam enam rangkaian massa, kemudian dia bertahta
dalam singgasana-Nya. Dia maha pengasih, maka tanyakanlah kepada-Nya tentang
soal-soal apa yang perlu diketahui”. Selanjutnya ayat 60, “Bila dikatakan
kepada mereka sujudlah kepada Tuhan Yang Maha Pengasih”.
Tuhan adalah
pencipta, tetapi Tuhan juga penghancur segalanya, bila manusia mengabaikan
segala perintah-Nya. Karena itu ketakutan manusia selalu mendampingi hidupnya dan
untuk menghilangkan ketakutan itu manusia memuja-Nya.
a. Cara pemujaan
Dalam
kehidupan manusia dapat beragai cara pemujaan sesuai dengan agama kepercayaan,
kondisi, dan situasi. Yang dirumah, dimasjid, digereja, dipura, dicandi bahkan
ditempat-tempat yang dianggap keramat merupakan perwujudan dari pemujaan kepada
Tuhan atau yang dianggap Tuhan.
Di alam
semesta ini tidak ada seorangpun yang memebantah bahwa Tuhan itu pencipta
segalanya. Tuhan Maha Pengasih, Tuhan Maha Tahu, Tuhan Maha Menetukan, Tuhan Maha
Bijak, dan masih banyak lagi sifat Tuhan, tidak ada yang menyangkal.
Bila setiap
hari manusia memuja kebesaran-Nya dan selalu memohon apa yang kita inginkan,
dan Tuhan selalu mengabulkan permintaan umat-Nya, maka wajarlah cinta manusia
kepada Tuhan adalah cinta mutlak. Cinta yang tidak dapat ditawar-tawar lagi.
Alangkah besarnya dosa kita, apabila kita tidak mencintai-Nya, meskipun hanya
sekejap.
b. Tempat Ibadah
Masjid,
gereja, candi, pura, dan lain-lain lagi adalah tempat manusia berkomunikasi
dengan Tuhannya. Ditempat ini dianggap Tuhan “berada” karena tempat itu
dianggap suci, maka tidaklah pantas dan tidak wajar bila tempat-tempat itu
dipergukan untuk segala keperluan, kecuali keperluan untuk membesarkan nama
Tuhan.
Apabila
masyarakat berhasil membangun tempat ibadah manusia berkomunikasi dengan Tuhan
yang dianggap Tuhan sebesar dan seindah mungkin, maka bangga lah masyarakat
itu. Kebanggaan itu adalah kepuasan batin nya akan kemaksimalan cinta nya,
pengabdiannya kepada Tuhan.
5.
Makna
Belas Kasihan
Cinta sesama
ini diberikan istilah “belas kasihan” untuk membedakan antara cinta kepada
orangtua, pria wanita, cinta kepada Tuhan.
Belas kasihan
terhadap sesama pada hakikatnya adalah cinta terhadap sesama, yang berarti
melaksanakan ajaran agama. Perbuatan atau sifat yang menaruh belas kasihan
adalah orang yang berakhlak.
Dalam cinta
sesama ini dipergunakan istilah belas kasihan, karena cinta disini bukan
karena, kayanya, cantiknya, pandainya, melainkan karena penderitaannya.
Penderitaan ini mempunyai arti yang luas. Mungkin tua, yatim-piatu, penyakit
yang dideritanya, dan sebagainya.
MANUSIA
DAN KEINDAHAN
1.
MaknaKeindahan
Keindahan
adalah identik dengan kebenaran. Keindahan adalah kebenaran, dan kebenaran
adalah keindahan. Keduanya mempunyai nilai yang sama yaitu abadi, dan mempunyai
daya tarik yang selalu bertambah, yang tidak mengandung kebenaran berarti tak
indah.
Keindahan
juga bersifat universal, artinya tidak terikat oleh selera perorangan, waktu
dan tempat, selera mode, kedaerahan atau local.
Keindahan
berasal dari kata “indah”, berarti bagus, permai, cantik, molek dan sebagainya.
Benda yang mengandung keindahan ialah hasil seni dan alam semesta ciptaan
tuhan.
Keindahan
identic dengan kebenaran.Keduanya mempunyai nilai yang sama: abadi dan
mempunyai daya tarik yang selalu bertambah.
Ciri-ciri keindahan menyangkut
kualitas hakiki dari segala benda yang mengandung kesatuan (unity), keselarasan
(harmony), kesetangkupan (symmetri), keseimbangan (balance),dan pertentangan
(contrast). Keindahan tersusun dari keselarasan dan pertentangan
dari garis, warna, bentuk, nada dan kata-kata.
2. Makna
Renungan
Setiap
kegiatan untuk merenungkan atau mengevaluasi segenap pengetahuan yang telah
dimiliki dapat disebut berfilsafat. Pemikiran kefilsafatan mendasarkan diri
kepada penalaran. Penalaran adalah proses berfikir yang logika dan analitik. Berpikir merupakan kegiatan untuk
menyusun pengetahuan yang benar. Berpikir logik menunjuk pola berpikir secara
luas. Kegiatan berfikir dapat disebut logik ditinjau dari suatu logika
tertentu.
Penalaran merupakan kegiatan berpikir
yangjuga menyadarkan diri kepada suatu analisis. Analisis adalah suatu kegiatan
berpikir berdasarkan langkah-langkah tertentu, sehingga pengetahuan yang
diperoleh disebut pengetahuan tidak langsung. Pemikiran ilmiah (keilmuan) dan
pemikiran kefilsafatan mendasarkan diri kepada logika analitik. Pemikiran
kefilsafatan mempunyai karakteristik sendiri yang berbeda dengan karakter
keilmuan.
Pemikiran kefilsafatan mempunyai 3
macam ciri, yaitu :
1.
Menyeluruh artinya pemikiran yang luas, bukan hanya ditinjau ari sudut pandang
tertentu. Pemikiran kefilsafatan ingin mengetahui hubungan antara ilmu yang
satu dengan dengan ilmu-ilmu yang lain, hubungan ilmu dengan moral, seni dan
tujuan hidup.
2.
Mendasar artinya pemikiran yang dalam sampai kepada hasil yang fundamental (ke
luar dari gejala), sehingga dapat dijadikan dasar berpijak bagi segenap bidang
keilmuan.
3.
Spekulatif artinya hasil pemikiran yang dapat dijadikan dasar untuk
pemikiran-pemikiran selanjutnya. Hasil pemikiran selalu dimaksudkan sebagai
dasar untuk menjelajah wilayah pengetahuan yang baru.
Metafisika adalah cabang filsafah yang
paling umum, mendasar dan kritik spekulatif.
Renungan atau pemikiran yang
berhubungan dengan keindahan atau penciptaan keindahan didasarkan atas 3 macam
teori, ialah teori pengungkapan, teori metafisika, dan teori psikologis. Teori
pengungkapan dikatakan oleh Benedetto Croce, bahwa seni adalah pengungkapan
kesan-kesan.
Teori metafisika, plato mendalilkan
adanya dunia ide pada taraf yang tertinggi, sebagai realita ilahi itu. Karya
seni yang dibuat manusia hanyalah merupakan imitasi (tiruan) dari realita
dunia. Sedangkan dalam teori psikologik dinyatakan bahwa proses penciptaan seni
adalah pemenuhan keinginan, keinginan bahwa sadar dari seorang seniman.
Dari teori permainan yang tergolong
teori psikologik dengan tokohnya Frisdrick Schiller dan Herbert Spencer;
Schiller menyatakan, bahwa asal mula seni adalah dorongan batin untuk
bermain-main (play impulse).
Dalam proses jiwa seniman pada waktu
merenung dalam rangka menciptakan seni, menurut Keats selalu diliputi rasa
ragu-ragu, takut, ketidaktentuan, misterius (negative capability). Justru
seniman yang tidak memiliki negatif tidak mampu menciptakan keindahan.
Pengertian yang dekat dengan kemampuan ialah intensitas. Kekurangan-kekurangan
intensitas ini erat hubungannya dengan ketidak beresan imajinasi yang berarti
seniman tersebut tidak akan dapat menciptakan keindahan.
Keats menyatakan, bahwa untuk
mengatasi ketakutan ialah berkuasanya hal-hal yang sesaat. Baginya hal-hal
sesaa itu merupakan pelatuk yang meledakkan imajinasi, dan imajinasi ini yang
membentuk konsep keindahan adalah abstrak. Konsep itu baru dapat berkomunikasi
setelah diberi bentuk.
3. Makna Keserasian
Keserasian berasal dari kata serasi;
serasi dari kata dasar rasi artinya cocok, sesuai, atau kena benar. Kata cocok,
sesuai atau kena mengandung unsur pengertian perpaduan, ukuran dan seimbang.
4.
Makna Kehalusan
Kehalusan berasal dari kata halus,
artinya tidak kasar, lembut, sopan, baik, beradap. Kehalusan berarti
sifat-sifat yang halus, kesopanan atau keadaban.
Halus bagi manusia ialah suatu sikap
yakni sikap halus, lembut dalam tutur kata, tingkah laku dan gerak
perbuatannya. Kehalusan atau kelembutan merupakan gambaran hati yang tulus
serta cinta kasih terhadap sesama. Kehalusan atau kelembutan atau sebaliknya
kekasaran itu yang menilai orang lain. Dan yang dinilai ialah gerak-gerik,
roman, muka, tutur bahasa, dan sebagainya.
Anggota badan yang melahirkan sikap kehalusan
itu ialah kaki, tangan, kepala, mulut, bibir, mata, bahu. Selain itu roman
muka, perkataan, pemilihan kata, penyusunan kalimat dan irama bahasa jugaa
dapat dinilai halus dan tidaknya.
5.
Keindahan Objektif dan Subjektif
Keindahan menurut kenyataanya dapat
dibedakan atas dua macam ;yaitu keindahan objektif dan keindahan
subjektif.Dengan keindahan objektif dimaksudkan ialah keindahan yang secara
hakiki ada pada ssesuatu benda atau apa saja. Menurut Alexius Meinong
(1838-1914) dan jugaa Christian Ehrenfels (1859-1932), "keindahan adalah
kekayaan yang melekat pada objek itu sendiri". Menurut Pater Dick, "keindahan
merupakan sesuatu yang melekat pada segala sesuatu yang ada, baik pada Tuhan
maupun pada makhluk-makhluk ciptaannya". S. Suhariantu dalam bukunya
"Menuju manusia bebudaya" menambahkan, sejauh benda-benda tersebut
belum berubah dari bentuk atau keadaannya semula (S. Suharianto, 1987).
Berbeda halnya dengan keindahan subjektif.
Keindahan subjektif sangat bergantung kepada kepentingan-kepentingan subjek
penanggapnya.
Oleh John Keats (1798-1821) keindahan
subjektif dinamakannya kebenaran. Keindahan adalah kebenaran, dan kebenaran
adalah keindahan. Yang tidak ada keindahannya tidak mengandung kebenaran, dan yang tidak
mengandung kebenaran tidaklah indah.
6.
Sekitar Masalah Kesenian
Pernyataan tentang kesenian ini
biasanya kita katakan batasan (definisi) atau pengertian (conceptions)
misalnya: "kesenian adalah karya cipta rasa dan karsa manusia untuk
memberi rasa nikmat atau keindahan", "seni itu indah dan dapat
memberi kehalusan perasaan dan budi manusia", "seni itu pancaran hati
yang halus", "seni itu indah mempesona", dan banyak lagi yang
lain: "seni itu .................... Prrrrrrrrrreeeeekkk !. "Seni
atau kesenian merupakan karya para seniman dalam maksud memberikan rasa indah
kepada para penghayatnya dan bagi para seniman itu sendiri". Herbert Read
langsung menunjuk hasil karya dalam membuat batasan ini yaitu karya seni: a.
Visual; b. Plastis; c. Musik dan d. Sastra.
Jika melihat batasan seni atau
kesenian menurut Read diturunkan pembagiannya sebagai berikut .
1.
Seni Visual
Seni yang hanya dapat ditangkap oleh
mata (khas) yaitu seni lukis karena lukisan hanya bisaaditangkap oleh indera
mata.
2.
Seni Plastis
Seni jenis ini mestinya dapat
digolongkan jugaa seni visual, sepertinya misalnya seni gerak dan patung, jugaa
arsitektur serta pahat.
3.
Seni Musik
Hasil kesatuan dari susunan
(komposisi) lagu dan karya musik dalam ekspresi bunyi. Yang termasuk ialah
musik instrumen dan vokal serta koor.
4.
Sastra yang termasuk karya-karya sastra meliputi :
a. Tertulis seperti misalnya: sajak,
cerpen, novel, esei, dan drama.
b. Lesan
5.
Seni gerak
- Tari, sendra-tari
- Pantomim atau action dalam drama.
Fungsi
seni atau kesenian :
1.)
Memberikan rasa keindahan, shingga seniman mengejar hal ini sebagai keutamaan
berkarya, lalu lahir lah sebutan: fine arts dan master pieces.
2.)
Memberikan tunjangan dan bantuan untuk memberi warna indah dari karya-karya
yang non seni. Yaitu karya-karya sosial ekonomi maupun politik yang menggunakan
seni sebagai bajunya.
Untuk yang pertama disebut jenis
fungsi primer, sedangkan untuk yang kedua disebut fungsi sekunder.
Apresiasi untuk sajak dapat dengan
membaca saja ikut mendengar baca puisi maupun mendengar wawasan orang ahli
sajak. Begitu pula musik klasik, pop, atau karawitan, seni rupa dan senigerak.
Seni
Sastra
Pengertian kita seni sastra rupanya
terbatas pada karyaikarya tulis yang menggunakan aturan bahasa indah dan
karya-karya tulisan sekitar: esei, novel, cerpen, sajak, cerpen puitik dan
drama (drama baca atau closed drama.)
Jenis
Novel dan Cerpen
Yang dimaksud novel itu (karena
istilah dari barat), maka artinya semua karangan yang membawakan
masalah-masalah yang segar atau masih baru atau bersifat kesenian. Diindonesia
dulu awal abad 20 ada "roman" yang bentuknya sebenarnya samaa dengan
novel. Roman di eropa berupa novel yang lebih banyak bersifat fantastis atau
kehidupan dalam bentuk kehidupan fantastis. Kemudian setelah para pengarang
memahami bentuk roman sebagai manaa
mestinya dinegeri belanda atau eropa dan faham pula bedanya dalam novel, maka
sampai kini masyarakat luas dan kaum terpelajar dan para pengarang tak hanya
menggunakan istilah novel.
Jenis
Puisi
Puisi merupakan suatu bentuk alat
sebagai penampung ekspresi perasaan, ide-ide atau pemikiran hidup ini mungkin
karena ekspresi melalui kata-kata puitik itu terasa mudah dilahirkan.
Musik
Musik
berarti semua karya musik yaitu lagu yang telah di mainkan dengan alat-alat
musik maupun alat bunyi-bunyian yang "laras" (harmonis). Yang menjadi
tekanan adalah:serangkaian nada-nada yang laras,karna ada pertemuan antara nada
dan irama.
Vokal yaitu lagu yang di bawakan melalui
lisan,baik bersenandung maupun dengan kata-kata. Musik klasik artinya
karya-karya musik yang dijaman abat pertengahan (neo klasik) di Eropa di anggap
bermutu tinggi. Baik seni sastra maupun musik adalah alat pengungkapan artinya
sastra dan musik sebagai alat atau perantara untuk mengungkapkan gejolak jiwa:
sedih,gembira,cemas,kecewa,hampa dan sebagainya.
Seni
tari
Seni tari Jawa terutama tari klasik
menampilkan kekuatan atau mutunya. Mutu itu ada beberapa kemungkinan yaitu
meliputi: gaya yang nampak "dalam",ada dinamika dan kelembutan
gerakan rhitmik.
Seni
Teater
Kata Teater pinjam dari kata
"theatre" (dari kata "thea" bahasa Yunani yang berarti
"obyek yang dapat ditonton), sehingga theatre, atau theatron (dari latin)
berarti "tontonan".
Aristoteles membuat batasan drama
adalah : "imitrasai dari action". Orang hidup sehari-hari dan
diteruskan keterangannya : peniruan terhadap action orang hidup sehari-hari
dalam masyarakat.
Membahas tiap-tiap topik atau tema
dari delapan tema menurut penggarisan Konsarsium IBD diakitkan dengan kekaryaan
:
1.
Seni Rupa : dalam seni lukis misalnya: manusia dan cinta kasih dalam seni
lukis, dan seni pahat atau patung.
2.
Seni Sastra : misalnya cinta kasih dibahas dari puisi atau cerpen/novel yang
memuat hal tersebut.
3.Filsafat
: pembahasan tentang cinta kasih dari kaca mata filsafat atau psikologi.
4.
Seni musik.
5.
Seni Gerak : seperti tari dan drama.