MANUSIA DAN CINTA KASIH
1.
Makna
kasih sayang
Dalam kasus umum Bahasa
Indonesia karangan W.J.S. Purwodarminto, kasih sayang diartikan dengan perasaan
sayang, perasaan cinta atau perasaan suka kepada seseorang.
Dalam kasih sayang ini
sadar atau tidak dari masing-masing dituntut tanggung jawab, pengorbanan,
kejujuran, saling percaya, saling pengertian, saling terbuka, sehingga kedua
nya merupakan kesatuan yang bulat dan utuh.
Bila salah satu unsur kasih
sayang hilang, misalnya unsur tanggung jawab, maka retaklah keutuhan rumah
tangga itu. Kasih sayang yang tidak disertai kejujuran, akan terancam
kebahagiaan rumah tangganya.
Yang dapat merasakan kasih
sayang bukan hanya suami atau istri atau anak-anak yang sudah dewasa, melain
kan bayi yang masih merah pun dapat merasakan kasih sayang dari ayah atau
ibunya.
2.
Kasih
sayang dalam Keluarga
Bila percintaan pria-wanita
diakhiri dengan perkawinan maka didalam kehidupan berumah tangga, dikeluarga
ini akan menemukan kebahagiaan mereka.
Zaman sekarang ini banyak orang merasakan
bahwa kebahagiaan itu adalah suatu keadaan abstrak yang sulit dicapai.
Sebetulnya masih ada jalan untuk menemukan kebahagiaan atau setidaknya untuk
mengurangi pukulan badai kehidupan.
Namun dengan membangun
kasih sayang yang erat dalam keluarga maka setidaknya kita mempunyai suatu
tempat damai dan teduh ditengah kemelutnya persoalan hidup.
3
Makna
Kemesraan
Kemesraan
pada dasarnya merupakan perwujudan kasih yang telah mendalam. Filsuf Rusia,
salovjev dalam bukunya “MAKNA KASIH” menyatakan “jika seorang pemuda jatuh
cinta pada seorang gadis secara serius, ia terlempar keluar dari cinta diri. Ia
mulai hidup untuk orang lain.”
Cinta
yang berlanjut menimbulkan pengertian mesra atau kemesraan. Kemesraan adalah
perwujudan dari cinta. Kemesraan dapat membangkitkan daya kreatifitas manusia
untuk menciptakan atau menikmati seni budaya, seni sastra, seni music, seni
tari, seni lukis, dan sebagainya.
4
Makna
Pemujaan
Pemujaan
adalah perwujudan cinta manusia kepada Tuhan. Kecintaan manusia kepada Tuhan tidak
dapat dipisahkan dari kehidupan manusia. hal ini, dikarenakan pemujaan kepada
tuhan adalah inti, nilai, dan makna kehidupan yang sebenarnya. Penyebab hal itu
terjadi karena Tuhan menciptakan alam semesta. Seperti dalam surat Al-Furqan
ayat 59-60 yang menyatakan : “ Dia yang menciptakan langit dan bumi beserta
apa-apa diantara keduanya dalam enam rangkaian massa, kemudian dia bertahta
dalam singgasana-Nya. Dia maha pengasih, maka tanyakanlah kepada-Nya tentang
soal-soal apa yang perlu diketahui”. Selanjutnya ayat 60, “Bila dikatakan
kepada mereka sujudlah kepada Tuhan Yang Maha Pengasih”.
Tuhan
adalah pencipta, tetapi Tuhan juga penghancur segalanya, bila manusia
mengabaikan segala perintah-Nya. Karena itu ketakutan manusia selalu
mendampingi hidupnya dan untuk menghilangkan ketakutan itu manusia memuja-Nya.
a. Cara pemujaan
Dalam
kehidupan manusia dapat beragai cara pemujaan sesuai dengan agama kepercayaan,
kondisi, dan situasi. Yang dirumah, dimasjid, digereja, dipura, dicandi bahkan
ditempat-tempat yang dianggap keramat merupakan perwujudan dari pemujaan kepada
Tuhan atau yang dianggap Tuhan.
Di
alam semesta ini tidak ada seorangpun yang memebantah bahwa Tuhan itu pencipta
segalanya. Tuhan Maha Pengasih, Tuhan Maha Tahu, Tuhan Maha Menetukan, Tuhan Maha
Bijak, dan masih banyak lagi sifat Tuhan, tidak ada yang menyangkal.
Bila
setiap hari manusia memuja kebesaran-Nya dan selalu memohon apa yang kita
inginkan, dan Tuhan selalu mengabulkan permintaan umat-Nya, maka wajarlah cinta
manusia kepada Tuhan adalah cinta mutlak. Cinta yang tidak dapat ditawar-tawar
lagi. Alangkah besarnya dosa kita, apabila kita tidak mencintai-Nya, meskipun
hanya sekejap.
b. Tempat Ibadah
Masjid,
gereja, candi, pura, dan lain-lain lagi adalah tempat manusia berkomunikasi
dengan Tuhannya. Ditempat ini dianggap Tuhan “berada” karena tempat itu
dianggap suci, maka tidaklah pantas dan tidak wajar bila tempat-tempat itu
dipergukan untuk segala keperluan, kecuali keperluan untuk membesarkan nama
Tuhan.
Apabila
masyarakat berhasil membangun tempat ibadah manusia berkomunikasi dengan Tuhan
yang dianggap Tuhan sebesar dan seindah mungkin, maka bangga lah masyarakat
itu. Kebanggaan itu adalah kepuasan batin nya akan kemaksimalan cinta nya,
pengabdiannya kepada Tuhan.
5
Makna
Belas Kasihan
Cinta
sesama ini diberikan istilah “belas kasihan” untuk membedakan antara cinta
kepada orangtua, pria wanita, cinta kepada Tuhan.
Belas
kasihan terhadap sesama pada hakikatnya adalah cinta terhadap sesama, yang
berarti melaksanakan ajaran agama. Perbuatan atau sifat yang menaruh belas
kasihan adalah orang yang berakhlak.
Dalam
cinta sesama ini dipergunakan istilah belas kasihan, karena cinta disini bukan
karena, kayanya, cantiknya, pandainya, melainkan karena penderitaannya.
Penderitaan ini mempunyai arti yang luas. Mungkin tua, yatim-piatu, penyakit
yang dideritanya, dan sebagainya.
MANUSIA DAN KEINDAHAN
1
MaknaKeindahan
Keindahan
adalah identik dengan kebenaran. Keindahan adalah kebenaran, dan kebenaran
adalah keindahan. Keduanya mempunyai nilai yang sama yaitu abadi, dan mempunyai
daya tarik yang selalu bertambah, yang tidak mengandung kebenaran berarti tak
indah.
Keindahan
juga bersifat universal, artinya tidak terikat oleh selera perorangan, waktu
dan tempat, selera mode, kedaerahan atau local.
Keindahan berasal dari kata “indah”,
berarti bagus, permai, cantik, molek dan sebagainya. Benda yang mengandung
keindahan ialah hasil seni dan alam semesta ciptaan tuhan.
Keindahan identic dengan
kebenaran.Keduanya mempunyai nilai yang sama: abadi dan mempunyai daya tarik
yang selalu bertambah.
Ciri-ciri
keindahan menyangkut kualitas hakiki dari segala benda yang mengandung kesatuan
(unity), keselarasan (harmony), kesetangkupan (symmetri), keseimbangan
(balance),dan pertentangan (contrast). Keindahan
tersusun dari keselarasan dan pertentangan dari garis, warna, bentuk, nada dan
kata-kata.
2 Makna
Renungan
Setiap
kegiatan untuk merenungkan atau mengevaluasi segenap pengetahuan yang telah
dimiliki dapat disebut berfilsafat. Pemikiran kefilsafatan mendasarkan diri
kepada penalaran. Penalaran adalah proses berfikir yang logika dan analitik. Berpikir merupakan
kegiatan untuk menyusun pengetahuan yang benar. Berpikir logik menunjuk pola
berpikir secara luas. Kegiatan berfikir dapat disebut logik ditinjau dari suatu
logika tertentu.
Penalaran merupakan
kegiatan berpikir yangjuga menyadarkan diri kepada suatu analisis. Analisis
adalah suatu kegiatan berpikir berdasarkan langkah-langkah tertentu, sehingga
pengetahuan yang diperoleh disebut pengetahuan tidak langsung. Pemikiran ilmiah
(keilmuan) dan pemikiran kefilsafatan mendasarkan diri kepada logika analitik.
Pemikiran kefilsafatan mempunyai karakteristik sendiri yang berbeda dengan
karakter keilmuan.
Pemikiran kefilsafatan
mempunyai 3 macam ciri, yaitu :
1. Menyeluruh artinya pemikiran yang
luas, bukan hanya ditinjau ari sudut pandang tertentu. Pemikiran kefilsafatan
ingin mengetahui hubungan antara ilmu yang satu dengan dengan ilmu-ilmu yang
lain, hubungan ilmu dengan moral, seni dan tujuan hidup.
2. Mendasar artinya pemikiran yang
dalam sampai kepada hasil yang fundamental (ke luar dari gejala), sehingga
dapat dijadikan dasar berpijak bagi segenap bidang keilmuan.
3. Spekulatif artinya hasil pemikiran
yang dapat dijadikan dasar untuk pemikiran-pemikiran selanjutnya. Hasil
pemikiran selalu dimaksudkan sebagai dasar untuk menjelajah wilayah pengetahuan
yang baru.
Metafisika adalah cabang
filsafah yang paling umum, mendasar dan kritik spekulatif.
Renungan atau pemikiran
yang berhubungan dengan keindahan atau penciptaan keindahan didasarkan atas 3
macam teori, ialah teori pengungkapan, teori metafisika, dan teori psikologis.
Teori pengungkapan dikatakan oleh Benedetto Croce, bahwa seni adalah
pengungkapan kesan-kesan.
Teori metafisika, plato
mendalilkan adanya dunia ide pada taraf yang tertinggi, sebagai realita ilahi
itu. Karya seni yang dibuat manusia hanyalah merupakan imitasi (tiruan) dari
realita dunia. Sedangkan dalam teori psikologik dinyatakan bahwa proses
penciptaan seni adalah pemenuhan keinginan, keinginan bahwa sadar dari seorang
seniman.
Dari teori permainan yang
tergolong teori psikologik dengan tokohnya Frisdrick Schiller dan Herbert
Spencer; Schiller menyatakan, bahwa asal mula seni adalah dorongan batin untuk
bermain-main (play impulse).
Dalam proses jiwa seniman
pada waktu merenung dalam rangka menciptakan seni, menurut Keats selalu
diliputi rasa ragu-ragu, takut, ketidaktentuan, misterius (negative
capability). Justru seniman yang tidak memiliki negatif tidak mampu menciptakan
keindahan. Pengertian yang dekat dengan kemampuan ialah intensitas.
Kekurangan-kekurangan intensitas ini erat hubungannya dengan ketidak beresan imajinasi
yang berarti seniman tersebut tidak akan dapat menciptakan keindahan.
Keats menyatakan, bahwa
untuk mengatasi ketakutan ialah berkuasanya hal-hal yang sesaat. Baginya
hal-hal sesaa itu merupakan pelatuk yang meledakkan imajinasi, dan imajinasi ini
yang membentuk konsep keindahan adalah abstrak. Konsep itu baru dapat
berkomunikasi setelah diberi bentuk.
3.
Makna Keserasian
Keserasian berasal dari
kata serasi; serasi dari kata dasar rasi artinya cocok, sesuai, atau kena
benar. Kata cocok, sesuai atau kena mengandung unsur pengertian perpaduan,
ukuran dan seimbang.
4. Makna Kehalusan
Kehalusan berasal dari kata
halus, artinya tidak kasar, lembut, sopan, baik, beradap. Kehalusan berarti
sifat-sifat yang halus, kesopanan atau keadaban.
Halus bagi manusia ialah
suatu sikap yakni sikap halus, lembut dalam tutur kata, tingkah laku dan gerak
perbuatannya. Kehalusan atau kelembutan merupakan gambaran hati yang tulus
serta cinta kasih terhadap sesama. Kehalusan atau kelembutan atau sebaliknya
kekasaran itu yang menilai orang lain. Dan yang dinilai ialah gerak-gerik,
roman, muka, tutur bahasa, dan sebagainya.
Anggota badan yang melahirkan sikap kehalusan
itu ialah kaki, tangan, kepala, mulut, bibir, mata, bahu. Selain itu roman
muka, perkataan, pemilihan kata, penyusunan kalimat dan irama bahasa jugaa
dapat dinilai halus dan tidaknya.
5. Keindahan Objektif dan Subjektif
Keindahan menurut
kenyataanya dapat dibedakan atas dua macam ;yaitu keindahan objektif dan
keindahan subjektif.Dengan keindahan objektif dimaksudkan ialah keindahan yang
secara hakiki ada pada ssesuatu benda atau apa saja. Menurut Alexius Meinong
(1838-1914) dan jugaa Christian Ehrenfels (1859-1932), "keindahan adalah
kekayaan yang melekat pada objek itu sendiri". Menurut Pater Dick, "keindahan
merupakan sesuatu yang melekat pada segala sesuatu yang ada, baik pada Tuhan
maupun pada makhluk-makhluk ciptaannya". S. Suhariantu dalam bukunya
"Menuju manusia bebudaya" menambahkan, sejauh benda-benda tersebut
belum berubah dari bentuk atau keadaannya semula (S. Suharianto, 1987).
Berbeda halnya dengan keindahan subjektif.
Keindahan subjektif sangat bergantung kepada kepentingan-kepentingan subjek
penanggapnya.
Oleh John Keats (1798-1821)
keindahan subjektif dinamakannya kebenaran. Keindahan adalah kebenaran, dan
kebenaran adalah keindahan. Yang tidak ada keindahannya tidak mengandung kebenaran, dan yang tidak
mengandung kebenaran tidaklah indah.
6. Sekitar Masalah Kesenian
Pernyataan tentang kesenian
ini biasanya kita katakan batasan (definisi) atau pengertian (conceptions)
misalnya: "kesenian adalah karya cipta rasa dan karsa manusia untuk
memberi rasa nikmat atau keindahan", "seni itu indah dan dapat
memberi kehalusan perasaan dan budi manusia", "seni itu pancaran hati
yang halus", "seni itu indah mempesona", dan banyak lagi yang
lain: "seni itu .................... Prrrrrrrrrreeeeekkk !. "Seni
atau kesenian merupakan karya para seniman dalam maksud memberikan rasa indah
kepada para penghayatnya dan bagi para seniman itu sendiri". Herbert Read
langsung menunjuk hasil karya dalam membuat batasan ini yaitu karya seni: a.
Visual; b. Plastis; c. Musik dan d. Sastra.
Jika melihat batasan seni
atau kesenian menurut Read diturunkan pembagiannya sebagai berikut .
1. Seni Visual
Seni yang hanya dapat
ditangkap oleh mata (khas) yaitu seni lukis karena lukisan hanya bisaaditangkap
oleh indera mata.
2. Seni Plastis
Seni jenis ini mestinya
dapat digolongkan jugaa seni visual, sepertinya misalnya seni gerak dan patung,
jugaa arsitektur serta pahat.
3. Seni Musik
Hasil kesatuan dari susunan
(komposisi) lagu dan karya musik dalam ekspresi bunyi. Yang termasuk ialah
musik instrumen dan vokal serta koor.
4. Sastra yang termasuk karya-karya
sastra meliputi :
a. Tertulis seperti
misalnya: sajak, cerpen, novel, esei, dan drama.
b. Lesan
5. Seni gerak
- Tari, sendra-tari
- Pantomim atau action dalam drama.
Fungsi seni atau kesenian :
1.) Memberikan rasa keindahan, shingga
seniman mengejar hal ini sebagai keutamaan berkarya, lalu lahir lah sebutan:
fine arts dan master pieces.
2.) Memberikan tunjangan dan bantuan
untuk memberi warna indah dari karya-karya yang non seni. Yaitu karya-karya
sosial ekonomi maupun politik yang menggunakan seni sebagai bajunya.
Untuk yang pertama disebut
jenis fungsi primer, sedangkan untuk yang kedua disebut fungsi sekunder.
Apresiasi untuk sajak dapat
dengan membaca saja ikut mendengar baca puisi maupun mendengar wawasan orang
ahli sajak. Begitu pula musik klasik, pop, atau karawitan, seni rupa dan
senigerak.
Seni Sastra
Pengertian kita seni sastra
rupanya terbatas pada karyaikarya tulis yang menggunakan aturan bahasa indah
dan karya-karya tulisan sekitar: esei, novel, cerpen, sajak, cerpen puitik dan
drama (drama baca atau closed drama.)
Jenis Novel dan Cerpen
Yang dimaksud novel itu
(karena istilah dari barat), maka artinya semua karangan yang membawakan
masalah-masalah yang segar atau masih baru atau bersifat kesenian. Diindonesia
dulu awal abad 20 ada "roman" yang bentuknya sebenarnya samaa dengan
novel. Roman di eropa berupa novel yang lebih banyak bersifat fantastis atau
kehidupan dalam bentuk kehidupan fantastis. Kemudian setelah para pengarang
memahami bentuk roman sebagai manaa
mestinya dinegeri belanda atau eropa dan faham pula bedanya dalam novel, maka
sampai kini masyarakat luas dan kaum terpelajar dan para pengarang tak hanya
menggunakan istilah novel.
Jenis Puisi
Puisi merupakan suatu
bentuk alat sebagai penampung ekspresi perasaan, ide-ide atau pemikiran hidup
ini mungkin karena ekspresi melalui kata-kata puitik itu terasa mudah
dilahirkan.
Musik
Musik berarti semua karya musik yaitu
lagu yang telah di mainkan dengan alat-alat musik maupun alat bunyi-bunyian
yang "laras" (harmonis). Yang menjadi tekanan adalah:serangkaian
nada-nada yang laras,karna ada pertemuan antara nada dan irama.
Vokal yaitu lagu yang di bawakan melalui
lisan,baik bersenandung maupun dengan kata-kata. Musik klasik artinya
karya-karya musik yang dijaman abat pertengahan (neo klasik) di Eropa di anggap
bermutu tinggi. Baik seni sastra maupun musik adalah alat pengungkapan artinya
sastra dan musik sebagai alat atau perantara untuk mengungkapkan gejolak jiwa:
sedih,gembira,cemas,kecewa,hampa dan sebagainya.
Seni tari
Seni tari Jawa terutama
tari klasik menampilkan kekuatan atau mutunya. Mutu itu ada beberapa
kemungkinan yaitu meliputi: gaya yang nampak "dalam",ada dinamika dan
kelembutan gerakan rhitmik.
Seni Teater
Kata Teater pinjam dari
kata "theatre" (dari kata "thea" bahasa Yunani yang berarti
"obyek yang dapat ditonton), sehingga theatre, atau theatron (dari latin)
berarti "tontonan".
Aristoteles membuat batasan
drama adalah : "imitrasai dari action". Orang hidup sehari-hari dan
diteruskan keterangannya : peniruan terhadap action orang hidup sehari-hari
dalam masyarakat.
Membahas tiap-tiap topik
atau tema dari delapan tema menurut penggarisan Konsarsium IBD diakitkan dengan
kekaryaan :
1. Seni Rupa : dalam seni lukis
misalnya: manusia dan cinta kasih dalam seni lukis, dan seni pahat atau patung.
2. Seni Sastra : misalnya cinta kasih
dibahas dari puisi atau cerpen/novel yang memuat hal tersebut.
3.Filsafat : pembahasan tentang cinta
kasih dari kaca mata filsafat atau psikologi.
4. Seni musik.
5. Seni Gerak : seperti tari dan
drama.
MANUSIA DAN CINTA KASIH
1.
Makna
kasih sayang
Dalam kasus umum Bahasa
Indonesia karangan W.J.S. Purwodarminto, kasih sayang diartikan dengan perasaan
sayang, perasaan cinta atau perasaan suka kepada seseorang.
Dalam kasih sayang ini
sadar atau tidak dari masing-masing dituntut tanggung jawab, pengorbanan,
kejujuran, saling percaya, saling pengertian, saling terbuka, sehingga kedua
nya merupakan kesatuan yang bulat dan utuh.
Bila salah satu unsur kasih
sayang hilang, misalnya unsur tanggung jawab, maka retaklah keutuhan rumah
tangga itu. Kasih sayang yang tidak disertai kejujuran, akan terancam
kebahagiaan rumah tangganya.
Yang dapat merasakan kasih
sayang bukan hanya suami atau istri atau anak-anak yang sudah dewasa, melain
kan bayi yang masih merah pun dapat merasakan kasih sayang dari ayah atau
ibunya.
2.
Kasih
sayang dalam Keluarga
Bila percintaan pria-wanita
diakhiri dengan perkawinan maka didalam kehidupan berumah tangga, dikeluarga
ini akan menemukan kebahagiaan mereka.
Zaman sekarang ini banyak orang merasakan
bahwa kebahagiaan itu adalah suatu keadaan abstrak yang sulit dicapai.
Sebetulnya masih ada jalan untuk menemukan kebahagiaan atau setidaknya untuk
mengurangi pukulan badai kehidupan.
Namun dengan membangun
kasih sayang yang erat dalam keluarga maka setidaknya kita mempunyai suatu
tempat damai dan teduh ditengah kemelutnya persoalan hidup.
3
Makna
Kemesraan
Kemesraan
pada dasarnya merupakan perwujudan kasih yang telah mendalam. Filsuf Rusia,
salovjev dalam bukunya “MAKNA KASIH” menyatakan “jika seorang pemuda jatuh
cinta pada seorang gadis secara serius, ia terlempar keluar dari cinta diri. Ia
mulai hidup untuk orang lain.”
Cinta
yang berlanjut menimbulkan pengertian mesra atau kemesraan. Kemesraan adalah
perwujudan dari cinta. Kemesraan dapat membangkitkan daya kreatifitas manusia
untuk menciptakan atau menikmati seni budaya, seni sastra, seni music, seni
tari, seni lukis, dan sebagainya.
4
Makna
Pemujaan
Pemujaan
adalah perwujudan cinta manusia kepada Tuhan. Kecintaan manusia kepada Tuhan tidak
dapat dipisahkan dari kehidupan manusia. hal ini, dikarenakan pemujaan kepada
tuhan adalah inti, nilai, dan makna kehidupan yang sebenarnya. Penyebab hal itu
terjadi karena Tuhan menciptakan alam semesta. Seperti dalam surat Al-Furqan
ayat 59-60 yang menyatakan : “ Dia yang menciptakan langit dan bumi beserta
apa-apa diantara keduanya dalam enam rangkaian massa, kemudian dia bertahta
dalam singgasana-Nya. Dia maha pengasih, maka tanyakanlah kepada-Nya tentang
soal-soal apa yang perlu diketahui”. Selanjutnya ayat 60, “Bila dikatakan
kepada mereka sujudlah kepada Tuhan Yang Maha Pengasih”.
Tuhan
adalah pencipta, tetapi Tuhan juga penghancur segalanya, bila manusia
mengabaikan segala perintah-Nya. Karena itu ketakutan manusia selalu
mendampingi hidupnya dan untuk menghilangkan ketakutan itu manusia memuja-Nya.
a. Cara pemujaan
Dalam
kehidupan manusia dapat beragai cara pemujaan sesuai dengan agama kepercayaan,
kondisi, dan situasi. Yang dirumah, dimasjid, digereja, dipura, dicandi bahkan
ditempat-tempat yang dianggap keramat merupakan perwujudan dari pemujaan kepada
Tuhan atau yang dianggap Tuhan.
Di
alam semesta ini tidak ada seorangpun yang memebantah bahwa Tuhan itu pencipta
segalanya. Tuhan Maha Pengasih, Tuhan Maha Tahu, Tuhan Maha Menetukan, Tuhan Maha
Bijak, dan masih banyak lagi sifat Tuhan, tidak ada yang menyangkal.
Bila
setiap hari manusia memuja kebesaran-Nya dan selalu memohon apa yang kita
inginkan, dan Tuhan selalu mengabulkan permintaan umat-Nya, maka wajarlah cinta
manusia kepada Tuhan adalah cinta mutlak. Cinta yang tidak dapat ditawar-tawar
lagi. Alangkah besarnya dosa kita, apabila kita tidak mencintai-Nya, meskipun
hanya sekejap.
b. Tempat Ibadah
Masjid,
gereja, candi, pura, dan lain-lain lagi adalah tempat manusia berkomunikasi
dengan Tuhannya. Ditempat ini dianggap Tuhan “berada” karena tempat itu
dianggap suci, maka tidaklah pantas dan tidak wajar bila tempat-tempat itu
dipergukan untuk segala keperluan, kecuali keperluan untuk membesarkan nama
Tuhan.
Apabila
masyarakat berhasil membangun tempat ibadah manusia berkomunikasi dengan Tuhan
yang dianggap Tuhan sebesar dan seindah mungkin, maka bangga lah masyarakat
itu. Kebanggaan itu adalah kepuasan batin nya akan kemaksimalan cinta nya,
pengabdiannya kepada Tuhan.
5
Makna
Belas Kasihan
Cinta
sesama ini diberikan istilah “belas kasihan” untuk membedakan antara cinta
kepada orangtua, pria wanita, cinta kepada Tuhan.
Belas
kasihan terhadap sesama pada hakikatnya adalah cinta terhadap sesama, yang
berarti melaksanakan ajaran agama. Perbuatan atau sifat yang menaruh belas
kasihan adalah orang yang berakhlak.
Dalam
cinta sesama ini dipergunakan istilah belas kasihan, karena cinta disini bukan
karena, kayanya, cantiknya, pandainya, melainkan karena penderitaannya.
Penderitaan ini mempunyai arti yang luas. Mungkin tua, yatim-piatu, penyakit
yang dideritanya, dan sebagainya.
MANUSIA DAN KEINDAHAN
1
MaknaKeindahan
Keindahan
adalah identik dengan kebenaran. Keindahan adalah kebenaran, dan kebenaran
adalah keindahan. Keduanya mempunyai nilai yang sama yaitu abadi, dan mempunyai
daya tarik yang selalu bertambah, yang tidak mengandung kebenaran berarti tak
indah.
Keindahan
juga bersifat universal, artinya tidak terikat oleh selera perorangan, waktu
dan tempat, selera mode, kedaerahan atau local.
Keindahan berasal dari kata “indah”,
berarti bagus, permai, cantik, molek dan sebagainya. Benda yang mengandung
keindahan ialah hasil seni dan alam semesta ciptaan tuhan.
Keindahan identic dengan
kebenaran.Keduanya mempunyai nilai yang sama: abadi dan mempunyai daya tarik
yang selalu bertambah.
Ciri-ciri
keindahan menyangkut kualitas hakiki dari segala benda yang mengandung kesatuan
(unity), keselarasan (harmony), kesetangkupan (symmetri), keseimbangan
(balance),dan pertentangan (contrast). Keindahan
tersusun dari keselarasan dan pertentangan dari garis, warna, bentuk, nada dan
kata-kata.
2 Makna
Renungan
Setiap
kegiatan untuk merenungkan atau mengevaluasi segenap pengetahuan yang telah
dimiliki dapat disebut berfilsafat. Pemikiran kefilsafatan mendasarkan diri
kepada penalaran. Penalaran adalah proses berfikir yang logika dan analitik. Berpikir merupakan
kegiatan untuk menyusun pengetahuan yang benar. Berpikir logik menunjuk pola
berpikir secara luas. Kegiatan berfikir dapat disebut logik ditinjau dari suatu
logika tertentu.
Penalaran merupakan
kegiatan berpikir yangjuga menyadarkan diri kepada suatu analisis. Analisis
adalah suatu kegiatan berpikir berdasarkan langkah-langkah tertentu, sehingga
pengetahuan yang diperoleh disebut pengetahuan tidak langsung. Pemikiran ilmiah
(keilmuan) dan pemikiran kefilsafatan mendasarkan diri kepada logika analitik.
Pemikiran kefilsafatan mempunyai karakteristik sendiri yang berbeda dengan
karakter keilmuan.
Pemikiran kefilsafatan
mempunyai 3 macam ciri, yaitu :
1. Menyeluruh artinya pemikiran yang
luas, bukan hanya ditinjau ari sudut pandang tertentu. Pemikiran kefilsafatan
ingin mengetahui hubungan antara ilmu yang satu dengan dengan ilmu-ilmu yang
lain, hubungan ilmu dengan moral, seni dan tujuan hidup.
2. Mendasar artinya pemikiran yang
dalam sampai kepada hasil yang fundamental (ke luar dari gejala), sehingga
dapat dijadikan dasar berpijak bagi segenap bidang keilmuan.
3. Spekulatif artinya hasil pemikiran
yang dapat dijadikan dasar untuk pemikiran-pemikiran selanjutnya. Hasil
pemikiran selalu dimaksudkan sebagai dasar untuk menjelajah wilayah pengetahuan
yang baru.
Metafisika adalah cabang
filsafah yang paling umum, mendasar dan kritik spekulatif.
Renungan atau pemikiran
yang berhubungan dengan keindahan atau penciptaan keindahan didasarkan atas 3
macam teori, ialah teori pengungkapan, teori metafisika, dan teori psikologis.
Teori pengungkapan dikatakan oleh Benedetto Croce, bahwa seni adalah
pengungkapan kesan-kesan.
Teori metafisika, plato
mendalilkan adanya dunia ide pada taraf yang tertinggi, sebagai realita ilahi
itu. Karya seni yang dibuat manusia hanyalah merupakan imitasi (tiruan) dari
realita dunia. Sedangkan dalam teori psikologik dinyatakan bahwa proses
penciptaan seni adalah pemenuhan keinginan, keinginan bahwa sadar dari seorang
seniman.
Dari teori permainan yang
tergolong teori psikologik dengan tokohnya Frisdrick Schiller dan Herbert
Spencer; Schiller menyatakan, bahwa asal mula seni adalah dorongan batin untuk
bermain-main (play impulse).
Dalam proses jiwa seniman
pada waktu merenung dalam rangka menciptakan seni, menurut Keats selalu
diliputi rasa ragu-ragu, takut, ketidaktentuan, misterius (negative
capability). Justru seniman yang tidak memiliki negatif tidak mampu menciptakan
keindahan. Pengertian yang dekat dengan kemampuan ialah intensitas.
Kekurangan-kekurangan intensitas ini erat hubungannya dengan ketidak beresan imajinasi
yang berarti seniman tersebut tidak akan dapat menciptakan keindahan.
Keats menyatakan, bahwa
untuk mengatasi ketakutan ialah berkuasanya hal-hal yang sesaat. Baginya
hal-hal sesaa itu merupakan pelatuk yang meledakkan imajinasi, dan imajinasi ini
yang membentuk konsep keindahan adalah abstrak. Konsep itu baru dapat
berkomunikasi setelah diberi bentuk.
3.
Makna Keserasian
Keserasian berasal dari
kata serasi; serasi dari kata dasar rasi artinya cocok, sesuai, atau kena
benar. Kata cocok, sesuai atau kena mengandung unsur pengertian perpaduan,
ukuran dan seimbang.
4. Makna Kehalusan
Kehalusan berasal dari kata
halus, artinya tidak kasar, lembut, sopan, baik, beradap. Kehalusan berarti
sifat-sifat yang halus, kesopanan atau keadaban.
Halus bagi manusia ialah
suatu sikap yakni sikap halus, lembut dalam tutur kata, tingkah laku dan gerak
perbuatannya. Kehalusan atau kelembutan merupakan gambaran hati yang tulus
serta cinta kasih terhadap sesama. Kehalusan atau kelembutan atau sebaliknya
kekasaran itu yang menilai orang lain. Dan yang dinilai ialah gerak-gerik,
roman, muka, tutur bahasa, dan sebagainya.
Anggota badan yang melahirkan sikap kehalusan
itu ialah kaki, tangan, kepala, mulut, bibir, mata, bahu. Selain itu roman
muka, perkataan, pemilihan kata, penyusunan kalimat dan irama bahasa jugaa
dapat dinilai halus dan tidaknya.
5. Keindahan Objektif dan Subjektif
Keindahan menurut
kenyataanya dapat dibedakan atas dua macam ;yaitu keindahan objektif dan
keindahan subjektif.Dengan keindahan objektif dimaksudkan ialah keindahan yang
secara hakiki ada pada ssesuatu benda atau apa saja. Menurut Alexius Meinong
(1838-1914) dan jugaa Christian Ehrenfels (1859-1932), "keindahan adalah
kekayaan yang melekat pada objek itu sendiri". Menurut Pater Dick, "keindahan
merupakan sesuatu yang melekat pada segala sesuatu yang ada, baik pada Tuhan
maupun pada makhluk-makhluk ciptaannya". S. Suhariantu dalam bukunya
"Menuju manusia bebudaya" menambahkan, sejauh benda-benda tersebut
belum berubah dari bentuk atau keadaannya semula (S. Suharianto, 1987).
Berbeda halnya dengan keindahan subjektif.
Keindahan subjektif sangat bergantung kepada kepentingan-kepentingan subjek
penanggapnya.
Oleh John Keats (1798-1821)
keindahan subjektif dinamakannya kebenaran. Keindahan adalah kebenaran, dan
kebenaran adalah keindahan. Yang tidak ada keindahannya tidak mengandung kebenaran, dan yang tidak
mengandung kebenaran tidaklah indah.
6. Sekitar Masalah Kesenian
Pernyataan tentang kesenian
ini biasanya kita katakan batasan (definisi) atau pengertian (conceptions)
misalnya: "kesenian adalah karya cipta rasa dan karsa manusia untuk
memberi rasa nikmat atau keindahan", "seni itu indah dan dapat
memberi kehalusan perasaan dan budi manusia", "seni itu pancaran hati
yang halus", "seni itu indah mempesona", dan banyak lagi yang
lain: "seni itu .................... Prrrrrrrrrreeeeekkk !. "Seni
atau kesenian merupakan karya para seniman dalam maksud memberikan rasa indah
kepada para penghayatnya dan bagi para seniman itu sendiri". Herbert Read
langsung menunjuk hasil karya dalam membuat batasan ini yaitu karya seni: a.
Visual; b. Plastis; c. Musik dan d. Sastra.
Jika melihat batasan seni
atau kesenian menurut Read diturunkan pembagiannya sebagai berikut .
1. Seni Visual
Seni yang hanya dapat
ditangkap oleh mata (khas) yaitu seni lukis karena lukisan hanya bisaaditangkap
oleh indera mata.
2. Seni Plastis
Seni jenis ini mestinya
dapat digolongkan jugaa seni visual, sepertinya misalnya seni gerak dan patung,
jugaa arsitektur serta pahat.
3. Seni Musik
Hasil kesatuan dari susunan
(komposisi) lagu dan karya musik dalam ekspresi bunyi. Yang termasuk ialah
musik instrumen dan vokal serta koor.
4. Sastra yang termasuk karya-karya
sastra meliputi :
a. Tertulis seperti
misalnya: sajak, cerpen, novel, esei, dan drama.
b. Lesan
5. Seni gerak
- Tari, sendra-tari
- Pantomim atau action dalam drama.
Fungsi seni atau kesenian :
1.) Memberikan rasa keindahan, shingga
seniman mengejar hal ini sebagai keutamaan berkarya, lalu lahir lah sebutan:
fine arts dan master pieces.
2.) Memberikan tunjangan dan bantuan
untuk memberi warna indah dari karya-karya yang non seni. Yaitu karya-karya
sosial ekonomi maupun politik yang menggunakan seni sebagai bajunya.
Untuk yang pertama disebut
jenis fungsi primer, sedangkan untuk yang kedua disebut fungsi sekunder.
Apresiasi untuk sajak dapat
dengan membaca saja ikut mendengar baca puisi maupun mendengar wawasan orang
ahli sajak. Begitu pula musik klasik, pop, atau karawitan, seni rupa dan
senigerak.
Seni Sastra
Pengertian kita seni sastra
rupanya terbatas pada karyaikarya tulis yang menggunakan aturan bahasa indah
dan karya-karya tulisan sekitar: esei, novel, cerpen, sajak, cerpen puitik dan
drama (drama baca atau closed drama.)
Jenis Novel dan Cerpen
Yang dimaksud novel itu
(karena istilah dari barat), maka artinya semua karangan yang membawakan
masalah-masalah yang segar atau masih baru atau bersifat kesenian. Diindonesia
dulu awal abad 20 ada "roman" yang bentuknya sebenarnya samaa dengan
novel. Roman di eropa berupa novel yang lebih banyak bersifat fantastis atau
kehidupan dalam bentuk kehidupan fantastis. Kemudian setelah para pengarang
memahami bentuk roman sebagai manaa
mestinya dinegeri belanda atau eropa dan faham pula bedanya dalam novel, maka
sampai kini masyarakat luas dan kaum terpelajar dan para pengarang tak hanya
menggunakan istilah novel.
Jenis Puisi
Puisi merupakan suatu
bentuk alat sebagai penampung ekspresi perasaan, ide-ide atau pemikiran hidup
ini mungkin karena ekspresi melalui kata-kata puitik itu terasa mudah
dilahirkan.
Musik
Musik berarti semua karya musik yaitu
lagu yang telah di mainkan dengan alat-alat musik maupun alat bunyi-bunyian
yang "laras" (harmonis). Yang menjadi tekanan adalah:serangkaian
nada-nada yang laras,karna ada pertemuan antara nada dan irama.
Vokal yaitu lagu yang di bawakan melalui
lisan,baik bersenandung maupun dengan kata-kata. Musik klasik artinya
karya-karya musik yang dijaman abat pertengahan (neo klasik) di Eropa di anggap
bermutu tinggi. Baik seni sastra maupun musik adalah alat pengungkapan artinya
sastra dan musik sebagai alat atau perantara untuk mengungkapkan gejolak jiwa:
sedih,gembira,cemas,kecewa,hampa dan sebagainya.
Seni tari
Seni tari Jawa terutama
tari klasik menampilkan kekuatan atau mutunya. Mutu itu ada beberapa
kemungkinan yaitu meliputi: gaya yang nampak "dalam",ada dinamika dan
kelembutan gerakan rhitmik.
Seni Teater
Kata Teater pinjam dari
kata "theatre" (dari kata "thea" bahasa Yunani yang berarti
"obyek yang dapat ditonton), sehingga theatre, atau theatron (dari latin)
berarti "tontonan".
Aristoteles membuat batasan
drama adalah : "imitrasai dari action". Orang hidup sehari-hari dan
diteruskan keterangannya : peniruan terhadap action orang hidup sehari-hari
dalam masyarakat.
Membahas tiap-tiap topik
atau tema dari delapan tema menurut penggarisan Konsarsium IBD diakitkan dengan
kekaryaan :
1. Seni Rupa : dalam seni lukis
misalnya: manusia dan cinta kasih dalam seni lukis, dan seni pahat atau patung.
2. Seni Sastra : misalnya cinta kasih
dibahas dari puisi atau cerpen/novel yang memuat hal tersebut.
3.Filsafat : pembahasan tentang cinta
kasih dari kaca mata filsafat atau psikologi.
4. Seni musik.
5. Seni Gerak : seperti tari dan
drama
Tidak ada komentar:
Posting Komentar