Sabtu, 24 Januari 2015

Ilmu Budaya Dasar



MANUSIA DAN CINTA KASIH
1.    Makna kasih sayang
Dalam kasus umum Bahasa Indonesia karangan W.J.S. Purwodarminto, kasih sayang diartikan dengan perasaan sayang, perasaan cinta atau perasaan suka kepada seseorang.
Dalam kasih sayang ini sadar atau tidak dari masing-masing dituntut tanggung jawab, pengorbanan, kejujuran, saling percaya, saling pengertian, saling terbuka, sehingga kedua nya merupakan kesatuan yang bulat dan utuh.
Bila salah satu unsur kasih sayang hilang, misalnya unsur tanggung jawab, maka retaklah keutuhan rumah tangga itu. Kasih sayang yang tidak disertai kejujuran, akan terancam kebahagiaan rumah tangganya.
Yang dapat merasakan kasih sayang bukan hanya suami atau istri atau anak-anak yang sudah dewasa, melain kan bayi yang masih merah pun dapat merasakan kasih sayang dari ayah atau ibunya.
2.    Kasih sayang dalam Keluarga

Bila percintaan pria-wanita diakhiri dengan perkawinan maka didalam kehidupan berumah tangga, dikeluarga ini akan menemukan kebahagiaan mereka.

 Zaman sekarang ini banyak orang merasakan bahwa kebahagiaan itu adalah suatu keadaan abstrak yang sulit dicapai. Sebetulnya masih ada jalan untuk menemukan kebahagiaan atau setidaknya untuk mengurangi pukulan badai kehidupan.

Namun dengan membangun kasih sayang yang erat dalam keluarga maka setidaknya kita mempunyai suatu tempat damai dan teduh ditengah kemelutnya persoalan hidup. 

3.    Makna Kemesraan

Kemesraan pada dasarnya merupakan perwujudan kasih yang telah mendalam. Filsuf Rusia, salovjev dalam bukunya “MAKNA KASIH” menyatakan “jika seorang pemuda jatuh cinta pada seorang gadis secara serius, ia terlempar keluar dari cinta diri. Ia mulai hidup untuk orang lain.”

Cinta yang berlanjut menimbulkan pengertian mesra atau kemesraan. Kemesraan adalah perwujudan dari cinta. Kemesraan dapat membangkitkan daya kreatifitas manusia untuk menciptakan atau menikmati seni budaya, seni sastra, seni music, seni tari, seni lukis, dan sebagainya.


4.    Makna Pemujaan

Pemujaan adalah perwujudan cinta manusia kepada Tuhan. Kecintaan manusia kepada Tuhan tidak dapat dipisahkan dari kehidupan manusia. hal ini, dikarenakan pemujaan kepada tuhan adalah inti, nilai, dan makna kehidupan yang sebenarnya. Penyebab hal itu terjadi karena Tuhan menciptakan alam semesta. Seperti dalam surat Al-Furqan ayat 59-60 yang menyatakan : “ Dia yang menciptakan langit dan bumi beserta apa-apa diantara keduanya dalam enam rangkaian massa, kemudian dia bertahta dalam singgasana-Nya. Dia maha pengasih, maka tanyakanlah kepada-Nya tentang soal-soal apa yang perlu diketahui”. Selanjutnya ayat 60, “Bila dikatakan kepada mereka sujudlah kepada Tuhan Yang Maha Pengasih”.

Tuhan adalah pencipta, tetapi Tuhan juga penghancur segalanya, bila manusia mengabaikan segala perintah-Nya. Karena itu ketakutan manusia selalu mendampingi hidupnya dan untuk menghilangkan ketakutan itu manusia memuja-Nya.

a.  Cara pemujaan

Dalam kehidupan manusia dapat beragai cara pemujaan sesuai dengan agama kepercayaan, kondisi, dan situasi. Yang dirumah, dimasjid, digereja, dipura, dicandi bahkan ditempat-tempat yang dianggap keramat merupakan perwujudan dari pemujaan kepada Tuhan atau yang dianggap Tuhan.

Di alam semesta ini tidak ada seorangpun yang memebantah bahwa Tuhan itu pencipta segalanya. Tuhan Maha Pengasih, Tuhan Maha Tahu, Tuhan Maha Menetukan, Tuhan Maha Bijak, dan masih banyak lagi sifat Tuhan, tidak ada yang menyangkal.

Bila setiap hari manusia memuja kebesaran-Nya dan selalu memohon apa yang kita inginkan, dan Tuhan selalu mengabulkan permintaan umat-Nya, maka wajarlah cinta manusia kepada Tuhan adalah cinta mutlak. Cinta yang tidak dapat ditawar-tawar lagi. Alangkah besarnya dosa kita, apabila kita tidak mencintai-Nya, meskipun hanya sekejap.

b.    Tempat Ibadah

Masjid, gereja, candi, pura, dan lain-lain lagi adalah tempat manusia berkomunikasi dengan Tuhannya. Ditempat ini dianggap Tuhan “berada” karena tempat itu dianggap suci, maka tidaklah pantas dan tidak wajar bila tempat-tempat itu dipergukan untuk segala keperluan, kecuali keperluan untuk membesarkan nama Tuhan.

Apabila masyarakat berhasil membangun tempat ibadah manusia berkomunikasi dengan Tuhan yang dianggap Tuhan sebesar dan seindah mungkin, maka bangga lah masyarakat itu. Kebanggaan itu adalah kepuasan batin nya akan kemaksimalan cinta nya, pengabdiannya kepada Tuhan.  

5.    Makna Belas Kasihan

Cinta sesama ini diberikan istilah “belas kasihan” untuk membedakan antara cinta kepada orangtua, pria wanita, cinta kepada Tuhan.

Belas kasihan terhadap sesama pada hakikatnya adalah cinta terhadap sesama, yang berarti melaksanakan ajaran agama. Perbuatan atau sifat yang menaruh belas kasihan adalah orang yang berakhlak.   

Dalam cinta sesama ini dipergunakan istilah belas kasihan, karena cinta disini bukan karena, kayanya, cantiknya, pandainya, melainkan karena penderitaannya. Penderitaan ini mempunyai arti yang luas. Mungkin tua, yatim-piatu, penyakit yang dideritanya, dan sebagainya.
   
                    


MANUSIA DAN KEINDAHAN

1.    MaknaKeindahan
Keindahan adalah identik dengan kebenaran. Keindahan adalah kebenaran, dan kebenaran adalah keindahan. Keduanya mempunyai nilai yang sama yaitu abadi, dan mempunyai daya tarik yang selalu bertambah, yang tidak mengandung kebenaran berarti tak indah.
            Keindahan juga bersifat universal, artinya tidak terikat oleh selera perorangan, waktu dan tempat, selera mode, kedaerahan atau local.
Keindahan berasal dari kata “indah”, berarti bagus, permai, cantik, molek dan sebagainya. Benda yang mengandung keindahan ialah hasil seni dan alam semesta ciptaan tuhan.
Keindahan identic dengan kebenaran.Keduanya mempunyai nilai yang sama: abadi dan mempunyai daya tarik yang selalu bertambah.
            Ciri-ciri keindahan menyangkut kualitas hakiki dari segala benda yang mengandung kesatuan (unity), keselarasan (harmony), kesetangkupan (symmetri), keseimbangan (balance),dan pertentangan (contrast). Keindahan tersusun dari keselarasan dan pertentangan dari garis, warna, bentuk, nada dan kata-kata.

2.    Makna Renungan
Setiap kegiatan untuk merenungkan atau mengevaluasi segenap pengetahuan yang telah dimiliki dapat disebut berfilsafat. Pemikiran kefilsafatan mendasarkan diri kepada penalaran. Penalaran adalah proses berfikir yang logika dan analitik. Berpikir merupakan kegiatan untuk menyusun pengetahuan yang benar. Berpikir logik menunjuk pola berpikir secara luas. Kegiatan berfikir dapat disebut logik ditinjau dari suatu logika tertentu.
Penalaran merupakan kegiatan berpikir yangjuga menyadarkan diri kepada suatu analisis. Analisis adalah suatu kegiatan berpikir berdasarkan langkah-langkah tertentu, sehingga pengetahuan yang diperoleh disebut pengetahuan tidak langsung. Pemikiran ilmiah (keilmuan) dan pemikiran kefilsafatan mendasarkan diri kepada logika analitik. Pemikiran kefilsafatan mempunyai karakteristik sendiri yang berbeda dengan karakter keilmuan.
Pemikiran kefilsafatan mempunyai 3 macam ciri, yaitu :
1. Menyeluruh artinya pemikiran yang luas, bukan hanya ditinjau ari sudut pandang tertentu. Pemikiran kefilsafatan ingin mengetahui hubungan antara ilmu yang satu dengan dengan ilmu-ilmu yang lain, hubungan ilmu dengan moral, seni dan tujuan hidup.
2. Mendasar artinya pemikiran yang dalam sampai kepada hasil yang fundamental (ke luar dari gejala), sehingga dapat dijadikan dasar berpijak bagi segenap bidang keilmuan.
3. Spekulatif artinya hasil pemikiran yang dapat dijadikan dasar untuk pemikiran-pemikiran selanjutnya. Hasil pemikiran selalu dimaksudkan sebagai dasar untuk menjelajah wilayah pengetahuan yang baru.
Metafisika adalah cabang filsafah yang paling umum, mendasar dan kritik spekulatif.
Renungan atau pemikiran yang berhubungan dengan keindahan atau penciptaan keindahan didasarkan atas 3 macam teori, ialah teori pengungkapan, teori metafisika, dan teori psikologis. Teori pengungkapan dikatakan oleh Benedetto Croce, bahwa seni adalah pengungkapan kesan-kesan.
Teori metafisika, plato mendalilkan adanya dunia ide pada taraf yang tertinggi, sebagai realita ilahi itu. Karya seni yang dibuat manusia hanyalah merupakan imitasi (tiruan) dari realita dunia. Sedangkan dalam teori psikologik dinyatakan bahwa proses penciptaan seni adalah pemenuhan keinginan, keinginan bahwa sadar dari seorang seniman.
Dari teori permainan yang tergolong teori psikologik dengan tokohnya Frisdrick Schiller dan Herbert Spencer; Schiller menyatakan, bahwa asal mula seni adalah dorongan batin untuk bermain-main (play impulse).
Dalam proses jiwa seniman pada waktu merenung dalam rangka menciptakan seni, menurut Keats selalu diliputi rasa ragu-ragu, takut, ketidaktentuan, misterius (negative capability). Justru seniman yang tidak memiliki negatif tidak mampu menciptakan keindahan. Pengertian yang dekat dengan kemampuan ialah intensitas. Kekurangan-kekurangan intensitas ini erat hubungannya dengan ketidak beresan imajinasi yang berarti seniman tersebut tidak akan dapat menciptakan keindahan.
Keats menyatakan, bahwa untuk mengatasi ketakutan ialah berkuasanya hal-hal yang sesaat. Baginya hal-hal sesaa itu merupakan pelatuk yang meledakkan imajinasi, dan imajinasi ini yang membentuk konsep keindahan adalah abstrak. Konsep itu baru dapat berkomunikasi setelah diberi bentuk.

3.  Makna Keserasian
Keserasian berasal dari kata serasi; serasi dari kata dasar rasi artinya cocok, sesuai, atau kena benar. Kata cocok, sesuai atau kena mengandung unsur pengertian perpaduan, ukuran dan seimbang.


4. Makna Kehalusan
Kehalusan berasal dari kata halus, artinya tidak kasar, lembut, sopan, baik, beradap. Kehalusan berarti sifat-sifat yang halus, kesopanan atau keadaban.
Halus bagi manusia ialah suatu sikap yakni sikap halus, lembut dalam tutur kata, tingkah laku dan gerak perbuatannya. Kehalusan atau kelembutan merupakan gambaran hati yang tulus serta cinta kasih terhadap sesama. Kehalusan atau kelembutan atau sebaliknya kekasaran itu yang menilai orang lain. Dan yang dinilai ialah gerak-gerik, roman, muka, tutur bahasa, dan sebagainya.
 Anggota badan yang melahirkan sikap kehalusan itu ialah kaki, tangan, kepala, mulut, bibir, mata, bahu. Selain itu roman muka, perkataan, pemilihan kata, penyusunan kalimat dan irama bahasa jugaa dapat dinilai halus dan tidaknya.
5. Keindahan Objektif dan Subjektif
Keindahan menurut kenyataanya dapat dibedakan atas dua macam ;yaitu keindahan objektif dan keindahan subjektif.Dengan keindahan objektif dimaksudkan ialah keindahan yang secara hakiki ada pada ssesuatu benda atau apa saja. Menurut Alexius Meinong (1838-1914) dan jugaa Christian Ehrenfels (1859-1932), "keindahan adalah kekayaan yang melekat pada objek itu sendiri". Menurut Pater Dick, "keindahan merupakan sesuatu yang melekat pada segala sesuatu yang ada, baik pada Tuhan maupun pada makhluk-makhluk ciptaannya". S. Suhariantu dalam bukunya "Menuju manusia bebudaya" menambahkan, sejauh benda-benda tersebut belum berubah dari bentuk atau keadaannya semula (S. Suharianto, 1987).
 Berbeda halnya dengan keindahan subjektif. Keindahan subjektif sangat bergantung kepada kepentingan-kepentingan subjek penanggapnya.
Oleh John Keats (1798-1821) keindahan subjektif dinamakannya kebenaran. Keindahan adalah kebenaran, dan kebenaran adalah keindahan. Yang tidak ada keindahannya tidak  mengandung kebenaran, dan yang tidak mengandung kebenaran tidaklah indah.
6. Sekitar Masalah Kesenian
Pernyataan tentang kesenian ini biasanya kita katakan batasan (definisi) atau pengertian (conceptions) misalnya: "kesenian adalah karya cipta rasa dan karsa manusia untuk memberi rasa nikmat atau keindahan", "seni itu indah dan dapat memberi kehalusan perasaan dan budi manusia", "seni itu pancaran hati yang halus", "seni itu indah mempesona", dan banyak lagi yang lain: "seni itu .................... Prrrrrrrrrreeeeekkk !. "Seni atau kesenian merupakan karya para seniman dalam maksud memberikan rasa indah kepada para penghayatnya dan bagi para seniman itu sendiri". Herbert Read langsung menunjuk hasil karya dalam membuat batasan ini yaitu karya seni: a. Visual; b. Plastis; c. Musik dan d. Sastra.
Jika melihat batasan seni atau kesenian menurut Read diturunkan pembagiannya sebagai berikut .
1. Seni Visual
Seni yang hanya dapat ditangkap oleh mata (khas) yaitu seni lukis karena lukisan hanya bisaaditangkap oleh indera mata.
2. Seni Plastis
Seni jenis ini mestinya dapat digolongkan jugaa seni visual, sepertinya misalnya seni gerak dan patung, jugaa arsitektur serta pahat.
3. Seni Musik
Hasil kesatuan dari susunan (komposisi) lagu dan karya musik dalam ekspresi bunyi. Yang termasuk ialah musik instrumen dan vokal serta koor.
4. Sastra yang termasuk karya-karya sastra meliputi :
a. Tertulis seperti misalnya: sajak, cerpen, novel, esei, dan drama.
b. Lesan
5. Seni gerak
 - Tari, sendra-tari
 - Pantomim atau action dalam drama.
Fungsi seni atau kesenian :
1.) Memberikan rasa keindahan, shingga seniman mengejar hal ini sebagai keutamaan berkarya, lalu lahir lah sebutan: fine arts dan master pieces.
2.) Memberikan tunjangan dan bantuan untuk memberi warna indah dari karya-karya yang non seni. Yaitu karya-karya sosial ekonomi maupun politik yang menggunakan seni sebagai bajunya.
Untuk yang pertama disebut jenis fungsi primer, sedangkan untuk yang kedua disebut fungsi sekunder.
Apresiasi untuk sajak dapat dengan membaca saja ikut mendengar baca puisi maupun mendengar wawasan orang ahli sajak. Begitu pula musik klasik, pop, atau karawitan, seni rupa dan senigerak.


Seni Sastra
Pengertian kita seni sastra rupanya terbatas pada karyaikarya tulis yang menggunakan aturan bahasa indah dan karya-karya tulisan sekitar: esei, novel, cerpen, sajak, cerpen puitik dan drama (drama baca atau closed drama.)
Jenis Novel dan Cerpen
Yang dimaksud novel itu (karena istilah dari barat), maka artinya semua karangan yang membawakan masalah-masalah yang segar atau masih baru atau bersifat kesenian. Diindonesia dulu awal abad 20 ada "roman" yang bentuknya sebenarnya samaa dengan novel. Roman di eropa berupa novel yang lebih banyak bersifat fantastis atau kehidupan dalam bentuk kehidupan fantastis. Kemudian setelah para pengarang memahami bentuk roman sebagai  manaa mestinya dinegeri belanda atau eropa dan faham pula bedanya dalam novel, maka sampai kini masyarakat luas dan kaum terpelajar dan para pengarang tak hanya menggunakan istilah novel.
Jenis Puisi
Puisi merupakan suatu bentuk alat sebagai penampung ekspresi perasaan, ide-ide atau pemikiran hidup ini mungkin karena ekspresi melalui kata-kata puitik itu terasa mudah dilahirkan.
Musik
Musik berarti semua karya musik yaitu lagu yang telah di mainkan dengan alat-alat musik maupun alat bunyi-bunyian yang "laras" (harmonis). Yang menjadi tekanan adalah:serangkaian nada-nada yang laras,karna ada pertemuan antara nada dan irama.
 Vokal yaitu lagu yang di bawakan melalui lisan,baik bersenandung maupun dengan kata-kata. Musik klasik artinya karya-karya musik yang dijaman abat pertengahan (neo klasik) di Eropa di anggap bermutu tinggi. Baik seni sastra maupun musik adalah alat pengungkapan artinya sastra dan musik sebagai alat atau perantara untuk mengungkapkan gejolak jiwa: sedih,gembira,cemas,kecewa,hampa dan sebagainya.
Seni tari
Seni tari Jawa terutama tari klasik menampilkan kekuatan atau mutunya. Mutu itu ada beberapa kemungkinan yaitu meliputi: gaya yang nampak "dalam",ada dinamika dan kelembutan gerakan rhitmik.
Seni Teater
Kata Teater pinjam dari kata "theatre" (dari kata "thea" bahasa Yunani yang berarti "obyek yang dapat ditonton), sehingga theatre, atau theatron (dari latin) berarti "tontonan".
Aristoteles membuat batasan drama adalah : "imitrasai dari action". Orang hidup sehari-hari dan diteruskan keterangannya : peniruan terhadap action orang hidup sehari-hari dalam masyarakat.
Membahas tiap-tiap topik atau tema dari delapan tema menurut penggarisan Konsarsium IBD diakitkan dengan kekaryaan :
1. Seni Rupa : dalam seni lukis misalnya: manusia dan cinta kasih dalam seni lukis, dan seni pahat atau patung.
2. Seni Sastra : misalnya cinta kasih dibahas dari puisi atau cerpen/novel yang memuat hal tersebut.
3.Filsafat : pembahasan tentang cinta kasih dari kaca mata filsafat atau psikologi.
4. Seni musik.
5. Seni Gerak : seperti tari dan drama.

TUGAS SOFT SKILL "Rangkuman IBD"

MANUSIA DAN CINTA KASIH
1.    Makna kasih sayang
Dalam kasus umum Bahasa Indonesia karangan W.J.S. Purwodarminto, kasih sayang diartikan dengan perasaan sayang, perasaan cinta atau perasaan suka kepada seseorang.
Dalam kasih sayang ini sadar atau tidak dari masing-masing dituntut tanggung jawab, pengorbanan, kejujuran, saling percaya, saling pengertian, saling terbuka, sehingga kedua nya merupakan kesatuan yang bulat dan utuh.
Bila salah satu unsur kasih sayang hilang, misalnya unsur tanggung jawab, maka retaklah keutuhan rumah tangga itu. Kasih sayang yang tidak disertai kejujuran, akan terancam kebahagiaan rumah tangganya.
Yang dapat merasakan kasih sayang bukan hanya suami atau istri atau anak-anak yang sudah dewasa, melain kan bayi yang masih merah pun dapat merasakan kasih sayang dari ayah atau ibunya.
2.    Kasih sayang dalam Keluarga

Bila percintaan pria-wanita diakhiri dengan perkawinan maka didalam kehidupan berumah tangga, dikeluarga ini akan menemukan kebahagiaan mereka.

 Zaman sekarang ini banyak orang merasakan bahwa kebahagiaan itu adalah suatu keadaan abstrak yang sulit dicapai. Sebetulnya masih ada jalan untuk menemukan kebahagiaan atau setidaknya untuk mengurangi pukulan badai kehidupan.

Namun dengan membangun kasih sayang yang erat dalam keluarga maka setidaknya kita mempunyai suatu tempat damai dan teduh ditengah kemelutnya persoalan hidup. 

3    Makna Kemesraan

Kemesraan pada dasarnya merupakan perwujudan kasih yang telah mendalam. Filsuf Rusia, salovjev dalam bukunya “MAKNA KASIH” menyatakan “jika seorang pemuda jatuh cinta pada seorang gadis secara serius, ia terlempar keluar dari cinta diri. Ia mulai hidup untuk orang lain.”

Cinta yang berlanjut menimbulkan pengertian mesra atau kemesraan. Kemesraan adalah perwujudan dari cinta. Kemesraan dapat membangkitkan daya kreatifitas manusia untuk menciptakan atau menikmati seni budaya, seni sastra, seni music, seni tari, seni lukis, dan sebagainya.


4    Makna Pemujaan

Pemujaan adalah perwujudan cinta manusia kepada Tuhan. Kecintaan manusia kepada Tuhan tidak dapat dipisahkan dari kehidupan manusia. hal ini, dikarenakan pemujaan kepada tuhan adalah inti, nilai, dan makna kehidupan yang sebenarnya. Penyebab hal itu terjadi karena Tuhan menciptakan alam semesta. Seperti dalam surat Al-Furqan ayat 59-60 yang menyatakan : “ Dia yang menciptakan langit dan bumi beserta apa-apa diantara keduanya dalam enam rangkaian massa, kemudian dia bertahta dalam singgasana-Nya. Dia maha pengasih, maka tanyakanlah kepada-Nya tentang soal-soal apa yang perlu diketahui”. Selanjutnya ayat 60, “Bila dikatakan kepada mereka sujudlah kepada Tuhan Yang Maha Pengasih”.

Tuhan adalah pencipta, tetapi Tuhan juga penghancur segalanya, bila manusia mengabaikan segala perintah-Nya. Karena itu ketakutan manusia selalu mendampingi hidupnya dan untuk menghilangkan ketakutan itu manusia memuja-Nya.

a.  Cara pemujaan

Dalam kehidupan manusia dapat beragai cara pemujaan sesuai dengan agama kepercayaan, kondisi, dan situasi. Yang dirumah, dimasjid, digereja, dipura, dicandi bahkan ditempat-tempat yang dianggap keramat merupakan perwujudan dari pemujaan kepada Tuhan atau yang dianggap Tuhan.

Di alam semesta ini tidak ada seorangpun yang memebantah bahwa Tuhan itu pencipta segalanya. Tuhan Maha Pengasih, Tuhan Maha Tahu, Tuhan Maha Menetukan, Tuhan Maha Bijak, dan masih banyak lagi sifat Tuhan, tidak ada yang menyangkal.

Bila setiap hari manusia memuja kebesaran-Nya dan selalu memohon apa yang kita inginkan, dan Tuhan selalu mengabulkan permintaan umat-Nya, maka wajarlah cinta manusia kepada Tuhan adalah cinta mutlak. Cinta yang tidak dapat ditawar-tawar lagi. Alangkah besarnya dosa kita, apabila kita tidak mencintai-Nya, meskipun hanya sekejap.

b.    Tempat Ibadah

Masjid, gereja, candi, pura, dan lain-lain lagi adalah tempat manusia berkomunikasi dengan Tuhannya. Ditempat ini dianggap Tuhan “berada” karena tempat itu dianggap suci, maka tidaklah pantas dan tidak wajar bila tempat-tempat itu dipergukan untuk segala keperluan, kecuali keperluan untuk membesarkan nama Tuhan.

Apabila masyarakat berhasil membangun tempat ibadah manusia berkomunikasi dengan Tuhan yang dianggap Tuhan sebesar dan seindah mungkin, maka bangga lah masyarakat itu. Kebanggaan itu adalah kepuasan batin nya akan kemaksimalan cinta nya, pengabdiannya kepada Tuhan.  

5    Makna Belas Kasihan

Cinta sesama ini diberikan istilah “belas kasihan” untuk membedakan antara cinta kepada orangtua, pria wanita, cinta kepada Tuhan.

Belas kasihan terhadap sesama pada hakikatnya adalah cinta terhadap sesama, yang berarti melaksanakan ajaran agama. Perbuatan atau sifat yang menaruh belas kasihan adalah orang yang berakhlak.   

Dalam cinta sesama ini dipergunakan istilah belas kasihan, karena cinta disini bukan karena, kayanya, cantiknya, pandainya, melainkan karena penderitaannya. Penderitaan ini mempunyai arti yang luas. Mungkin tua, yatim-piatu, penyakit yang dideritanya, dan sebagainya.
   
                    


MANUSIA DAN KEINDAHAN

1    MaknaKeindahan
Keindahan adalah identik dengan kebenaran. Keindahan adalah kebenaran, dan kebenaran adalah keindahan. Keduanya mempunyai nilai yang sama yaitu abadi, dan mempunyai daya tarik yang selalu bertambah, yang tidak mengandung kebenaran berarti tak indah.
            Keindahan juga bersifat universal, artinya tidak terikat oleh selera perorangan, waktu dan tempat, selera mode, kedaerahan atau local.
Keindahan berasal dari kata “indah”, berarti bagus, permai, cantik, molek dan sebagainya. Benda yang mengandung keindahan ialah hasil seni dan alam semesta ciptaan tuhan.
Keindahan identic dengan kebenaran.Keduanya mempunyai nilai yang sama: abadi dan mempunyai daya tarik yang selalu bertambah.
            Ciri-ciri keindahan menyangkut kualitas hakiki dari segala benda yang mengandung kesatuan (unity), keselarasan (harmony), kesetangkupan (symmetri), keseimbangan (balance),dan pertentangan (contrast). Keindahan tersusun dari keselarasan dan pertentangan dari garis, warna, bentuk, nada dan kata-kata.

2    Makna Renungan
Setiap kegiatan untuk merenungkan atau mengevaluasi segenap pengetahuan yang telah dimiliki dapat disebut berfilsafat. Pemikiran kefilsafatan mendasarkan diri kepada penalaran. Penalaran adalah proses berfikir yang logika dan analitik. Berpikir merupakan kegiatan untuk menyusun pengetahuan yang benar. Berpikir logik menunjuk pola berpikir secara luas. Kegiatan berfikir dapat disebut logik ditinjau dari suatu logika tertentu.
Penalaran merupakan kegiatan berpikir yangjuga menyadarkan diri kepada suatu analisis. Analisis adalah suatu kegiatan berpikir berdasarkan langkah-langkah tertentu, sehingga pengetahuan yang diperoleh disebut pengetahuan tidak langsung. Pemikiran ilmiah (keilmuan) dan pemikiran kefilsafatan mendasarkan diri kepada logika analitik. Pemikiran kefilsafatan mempunyai karakteristik sendiri yang berbeda dengan karakter keilmuan.
Pemikiran kefilsafatan mempunyai 3 macam ciri, yaitu :
1. Menyeluruh artinya pemikiran yang luas, bukan hanya ditinjau ari sudut pandang tertentu. Pemikiran kefilsafatan ingin mengetahui hubungan antara ilmu yang satu dengan dengan ilmu-ilmu yang lain, hubungan ilmu dengan moral, seni dan tujuan hidup.
2. Mendasar artinya pemikiran yang dalam sampai kepada hasil yang fundamental (ke luar dari gejala), sehingga dapat dijadikan dasar berpijak bagi segenap bidang keilmuan.
3. Spekulatif artinya hasil pemikiran yang dapat dijadikan dasar untuk pemikiran-pemikiran selanjutnya. Hasil pemikiran selalu dimaksudkan sebagai dasar untuk menjelajah wilayah pengetahuan yang baru.
Metafisika adalah cabang filsafah yang paling umum, mendasar dan kritik spekulatif.
Renungan atau pemikiran yang berhubungan dengan keindahan atau penciptaan keindahan didasarkan atas 3 macam teori, ialah teori pengungkapan, teori metafisika, dan teori psikologis. Teori pengungkapan dikatakan oleh Benedetto Croce, bahwa seni adalah pengungkapan kesan-kesan.
Teori metafisika, plato mendalilkan adanya dunia ide pada taraf yang tertinggi, sebagai realita ilahi itu. Karya seni yang dibuat manusia hanyalah merupakan imitasi (tiruan) dari realita dunia. Sedangkan dalam teori psikologik dinyatakan bahwa proses penciptaan seni adalah pemenuhan keinginan, keinginan bahwa sadar dari seorang seniman.
Dari teori permainan yang tergolong teori psikologik dengan tokohnya Frisdrick Schiller dan Herbert Spencer; Schiller menyatakan, bahwa asal mula seni adalah dorongan batin untuk bermain-main (play impulse).
Dalam proses jiwa seniman pada waktu merenung dalam rangka menciptakan seni, menurut Keats selalu diliputi rasa ragu-ragu, takut, ketidaktentuan, misterius (negative capability). Justru seniman yang tidak memiliki negatif tidak mampu menciptakan keindahan. Pengertian yang dekat dengan kemampuan ialah intensitas. Kekurangan-kekurangan intensitas ini erat hubungannya dengan ketidak beresan imajinasi yang berarti seniman tersebut tidak akan dapat menciptakan keindahan.
Keats menyatakan, bahwa untuk mengatasi ketakutan ialah berkuasanya hal-hal yang sesaat. Baginya hal-hal sesaa itu merupakan pelatuk yang meledakkan imajinasi, dan imajinasi ini yang membentuk konsep keindahan adalah abstrak. Konsep itu baru dapat berkomunikasi setelah diberi bentuk.

3.  Makna Keserasian
Keserasian berasal dari kata serasi; serasi dari kata dasar rasi artinya cocok, sesuai, atau kena benar. Kata cocok, sesuai atau kena mengandung unsur pengertian perpaduan, ukuran dan seimbang.


4. Makna Kehalusan
Kehalusan berasal dari kata halus, artinya tidak kasar, lembut, sopan, baik, beradap. Kehalusan berarti sifat-sifat yang halus, kesopanan atau keadaban.
Halus bagi manusia ialah suatu sikap yakni sikap halus, lembut dalam tutur kata, tingkah laku dan gerak perbuatannya. Kehalusan atau kelembutan merupakan gambaran hati yang tulus serta cinta kasih terhadap sesama. Kehalusan atau kelembutan atau sebaliknya kekasaran itu yang menilai orang lain. Dan yang dinilai ialah gerak-gerik, roman, muka, tutur bahasa, dan sebagainya.
 Anggota badan yang melahirkan sikap kehalusan itu ialah kaki, tangan, kepala, mulut, bibir, mata, bahu. Selain itu roman muka, perkataan, pemilihan kata, penyusunan kalimat dan irama bahasa jugaa dapat dinilai halus dan tidaknya.
5. Keindahan Objektif dan Subjektif
Keindahan menurut kenyataanya dapat dibedakan atas dua macam ;yaitu keindahan objektif dan keindahan subjektif.Dengan keindahan objektif dimaksudkan ialah keindahan yang secara hakiki ada pada ssesuatu benda atau apa saja. Menurut Alexius Meinong (1838-1914) dan jugaa Christian Ehrenfels (1859-1932), "keindahan adalah kekayaan yang melekat pada objek itu sendiri". Menurut Pater Dick, "keindahan merupakan sesuatu yang melekat pada segala sesuatu yang ada, baik pada Tuhan maupun pada makhluk-makhluk ciptaannya". S. Suhariantu dalam bukunya "Menuju manusia bebudaya" menambahkan, sejauh benda-benda tersebut belum berubah dari bentuk atau keadaannya semula (S. Suharianto, 1987).
 Berbeda halnya dengan keindahan subjektif. Keindahan subjektif sangat bergantung kepada kepentingan-kepentingan subjek penanggapnya.
Oleh John Keats (1798-1821) keindahan subjektif dinamakannya kebenaran. Keindahan adalah kebenaran, dan kebenaran adalah keindahan. Yang tidak ada keindahannya tidak  mengandung kebenaran, dan yang tidak mengandung kebenaran tidaklah indah.
6. Sekitar Masalah Kesenian
Pernyataan tentang kesenian ini biasanya kita katakan batasan (definisi) atau pengertian (conceptions) misalnya: "kesenian adalah karya cipta rasa dan karsa manusia untuk memberi rasa nikmat atau keindahan", "seni itu indah dan dapat memberi kehalusan perasaan dan budi manusia", "seni itu pancaran hati yang halus", "seni itu indah mempesona", dan banyak lagi yang lain: "seni itu .................... Prrrrrrrrrreeeeekkk !. "Seni atau kesenian merupakan karya para seniman dalam maksud memberikan rasa indah kepada para penghayatnya dan bagi para seniman itu sendiri". Herbert Read langsung menunjuk hasil karya dalam membuat batasan ini yaitu karya seni: a. Visual; b. Plastis; c. Musik dan d. Sastra.
Jika melihat batasan seni atau kesenian menurut Read diturunkan pembagiannya sebagai berikut .
1. Seni Visual
Seni yang hanya dapat ditangkap oleh mata (khas) yaitu seni lukis karena lukisan hanya bisaaditangkap oleh indera mata.
2. Seni Plastis
Seni jenis ini mestinya dapat digolongkan jugaa seni visual, sepertinya misalnya seni gerak dan patung, jugaa arsitektur serta pahat.
3. Seni Musik
Hasil kesatuan dari susunan (komposisi) lagu dan karya musik dalam ekspresi bunyi. Yang termasuk ialah musik instrumen dan vokal serta koor.
4. Sastra yang termasuk karya-karya sastra meliputi :
a. Tertulis seperti misalnya: sajak, cerpen, novel, esei, dan drama.
b. Lesan
5. Seni gerak
 - Tari, sendra-tari
 - Pantomim atau action dalam drama.
Fungsi seni atau kesenian :
1.) Memberikan rasa keindahan, shingga seniman mengejar hal ini sebagai keutamaan berkarya, lalu lahir lah sebutan: fine arts dan master pieces.
2.) Memberikan tunjangan dan bantuan untuk memberi warna indah dari karya-karya yang non seni. Yaitu karya-karya sosial ekonomi maupun politik yang menggunakan seni sebagai bajunya.
Untuk yang pertama disebut jenis fungsi primer, sedangkan untuk yang kedua disebut fungsi sekunder.
Apresiasi untuk sajak dapat dengan membaca saja ikut mendengar baca puisi maupun mendengar wawasan orang ahli sajak. Begitu pula musik klasik, pop, atau karawitan, seni rupa dan senigerak.


Seni Sastra
Pengertian kita seni sastra rupanya terbatas pada karyaikarya tulis yang menggunakan aturan bahasa indah dan karya-karya tulisan sekitar: esei, novel, cerpen, sajak, cerpen puitik dan drama (drama baca atau closed drama.)
Jenis Novel dan Cerpen
Yang dimaksud novel itu (karena istilah dari barat), maka artinya semua karangan yang membawakan masalah-masalah yang segar atau masih baru atau bersifat kesenian. Diindonesia dulu awal abad 20 ada "roman" yang bentuknya sebenarnya samaa dengan novel. Roman di eropa berupa novel yang lebih banyak bersifat fantastis atau kehidupan dalam bentuk kehidupan fantastis. Kemudian setelah para pengarang memahami bentuk roman sebagai  manaa mestinya dinegeri belanda atau eropa dan faham pula bedanya dalam novel, maka sampai kini masyarakat luas dan kaum terpelajar dan para pengarang tak hanya menggunakan istilah novel.
Jenis Puisi
Puisi merupakan suatu bentuk alat sebagai penampung ekspresi perasaan, ide-ide atau pemikiran hidup ini mungkin karena ekspresi melalui kata-kata puitik itu terasa mudah dilahirkan.
Musik
Musik berarti semua karya musik yaitu lagu yang telah di mainkan dengan alat-alat musik maupun alat bunyi-bunyian yang "laras" (harmonis). Yang menjadi tekanan adalah:serangkaian nada-nada yang laras,karna ada pertemuan antara nada dan irama.
 Vokal yaitu lagu yang di bawakan melalui lisan,baik bersenandung maupun dengan kata-kata. Musik klasik artinya karya-karya musik yang dijaman abat pertengahan (neo klasik) di Eropa di anggap bermutu tinggi. Baik seni sastra maupun musik adalah alat pengungkapan artinya sastra dan musik sebagai alat atau perantara untuk mengungkapkan gejolak jiwa: sedih,gembira,cemas,kecewa,hampa dan sebagainya.
Seni tari
Seni tari Jawa terutama tari klasik menampilkan kekuatan atau mutunya. Mutu itu ada beberapa kemungkinan yaitu meliputi: gaya yang nampak "dalam",ada dinamika dan kelembutan gerakan rhitmik.
Seni Teater
Kata Teater pinjam dari kata "theatre" (dari kata "thea" bahasa Yunani yang berarti "obyek yang dapat ditonton), sehingga theatre, atau theatron (dari latin) berarti "tontonan".
Aristoteles membuat batasan drama adalah : "imitrasai dari action". Orang hidup sehari-hari dan diteruskan keterangannya : peniruan terhadap action orang hidup sehari-hari dalam masyarakat.
Membahas tiap-tiap topik atau tema dari delapan tema menurut penggarisan Konsarsium IBD diakitkan dengan kekaryaan :
1. Seni Rupa : dalam seni lukis misalnya: manusia dan cinta kasih dalam seni lukis, dan seni pahat atau patung.
2. Seni Sastra : misalnya cinta kasih dibahas dari puisi atau cerpen/novel yang memuat hal tersebut.
3.Filsafat : pembahasan tentang cinta kasih dari kaca mata filsafat atau psikologi.
4. Seni musik.
5. Seni Gerak : seperti tari dan drama.


MANUSIA DAN CINTA KASIH
1.    Makna kasih sayang
Dalam kasus umum Bahasa Indonesia karangan W.J.S. Purwodarminto, kasih sayang diartikan dengan perasaan sayang, perasaan cinta atau perasaan suka kepada seseorang.
Dalam kasih sayang ini sadar atau tidak dari masing-masing dituntut tanggung jawab, pengorbanan, kejujuran, saling percaya, saling pengertian, saling terbuka, sehingga kedua nya merupakan kesatuan yang bulat dan utuh.
Bila salah satu unsur kasih sayang hilang, misalnya unsur tanggung jawab, maka retaklah keutuhan rumah tangga itu. Kasih sayang yang tidak disertai kejujuran, akan terancam kebahagiaan rumah tangganya.
Yang dapat merasakan kasih sayang bukan hanya suami atau istri atau anak-anak yang sudah dewasa, melain kan bayi yang masih merah pun dapat merasakan kasih sayang dari ayah atau ibunya.
2.    Kasih sayang dalam Keluarga

Bila percintaan pria-wanita diakhiri dengan perkawinan maka didalam kehidupan berumah tangga, dikeluarga ini akan menemukan kebahagiaan mereka.

 Zaman sekarang ini banyak orang merasakan bahwa kebahagiaan itu adalah suatu keadaan abstrak yang sulit dicapai. Sebetulnya masih ada jalan untuk menemukan kebahagiaan atau setidaknya untuk mengurangi pukulan badai kehidupan.

Namun dengan membangun kasih sayang yang erat dalam keluarga maka setidaknya kita mempunyai suatu tempat damai dan teduh ditengah kemelutnya persoalan hidup. 

3    Makna Kemesraan

Kemesraan pada dasarnya merupakan perwujudan kasih yang telah mendalam. Filsuf Rusia, salovjev dalam bukunya “MAKNA KASIH” menyatakan “jika seorang pemuda jatuh cinta pada seorang gadis secara serius, ia terlempar keluar dari cinta diri. Ia mulai hidup untuk orang lain.”

Cinta yang berlanjut menimbulkan pengertian mesra atau kemesraan. Kemesraan adalah perwujudan dari cinta. Kemesraan dapat membangkitkan daya kreatifitas manusia untuk menciptakan atau menikmati seni budaya, seni sastra, seni music, seni tari, seni lukis, dan sebagainya.


4    Makna Pemujaan

Pemujaan adalah perwujudan cinta manusia kepada Tuhan. Kecintaan manusia kepada Tuhan tidak dapat dipisahkan dari kehidupan manusia. hal ini, dikarenakan pemujaan kepada tuhan adalah inti, nilai, dan makna kehidupan yang sebenarnya. Penyebab hal itu terjadi karena Tuhan menciptakan alam semesta. Seperti dalam surat Al-Furqan ayat 59-60 yang menyatakan : “ Dia yang menciptakan langit dan bumi beserta apa-apa diantara keduanya dalam enam rangkaian massa, kemudian dia bertahta dalam singgasana-Nya. Dia maha pengasih, maka tanyakanlah kepada-Nya tentang soal-soal apa yang perlu diketahui”. Selanjutnya ayat 60, “Bila dikatakan kepada mereka sujudlah kepada Tuhan Yang Maha Pengasih”.

Tuhan adalah pencipta, tetapi Tuhan juga penghancur segalanya, bila manusia mengabaikan segala perintah-Nya. Karena itu ketakutan manusia selalu mendampingi hidupnya dan untuk menghilangkan ketakutan itu manusia memuja-Nya.

a.  Cara pemujaan

Dalam kehidupan manusia dapat beragai cara pemujaan sesuai dengan agama kepercayaan, kondisi, dan situasi. Yang dirumah, dimasjid, digereja, dipura, dicandi bahkan ditempat-tempat yang dianggap keramat merupakan perwujudan dari pemujaan kepada Tuhan atau yang dianggap Tuhan.

Di alam semesta ini tidak ada seorangpun yang memebantah bahwa Tuhan itu pencipta segalanya. Tuhan Maha Pengasih, Tuhan Maha Tahu, Tuhan Maha Menetukan, Tuhan Maha Bijak, dan masih banyak lagi sifat Tuhan, tidak ada yang menyangkal.

Bila setiap hari manusia memuja kebesaran-Nya dan selalu memohon apa yang kita inginkan, dan Tuhan selalu mengabulkan permintaan umat-Nya, maka wajarlah cinta manusia kepada Tuhan adalah cinta mutlak. Cinta yang tidak dapat ditawar-tawar lagi. Alangkah besarnya dosa kita, apabila kita tidak mencintai-Nya, meskipun hanya sekejap.

b.    Tempat Ibadah

Masjid, gereja, candi, pura, dan lain-lain lagi adalah tempat manusia berkomunikasi dengan Tuhannya. Ditempat ini dianggap Tuhan “berada” karena tempat itu dianggap suci, maka tidaklah pantas dan tidak wajar bila tempat-tempat itu dipergukan untuk segala keperluan, kecuali keperluan untuk membesarkan nama Tuhan.

Apabila masyarakat berhasil membangun tempat ibadah manusia berkomunikasi dengan Tuhan yang dianggap Tuhan sebesar dan seindah mungkin, maka bangga lah masyarakat itu. Kebanggaan itu adalah kepuasan batin nya akan kemaksimalan cinta nya, pengabdiannya kepada Tuhan.  

5    Makna Belas Kasihan

Cinta sesama ini diberikan istilah “belas kasihan” untuk membedakan antara cinta kepada orangtua, pria wanita, cinta kepada Tuhan.

Belas kasihan terhadap sesama pada hakikatnya adalah cinta terhadap sesama, yang berarti melaksanakan ajaran agama. Perbuatan atau sifat yang menaruh belas kasihan adalah orang yang berakhlak.   

Dalam cinta sesama ini dipergunakan istilah belas kasihan, karena cinta disini bukan karena, kayanya, cantiknya, pandainya, melainkan karena penderitaannya. Penderitaan ini mempunyai arti yang luas. Mungkin tua, yatim-piatu, penyakit yang dideritanya, dan sebagainya.
   
                    



MANUSIA DAN KEINDAHAN

1    MaknaKeindahan
Keindahan adalah identik dengan kebenaran. Keindahan adalah kebenaran, dan kebenaran adalah keindahan. Keduanya mempunyai nilai yang sama yaitu abadi, dan mempunyai daya tarik yang selalu bertambah, yang tidak mengandung kebenaran berarti tak indah.
            Keindahan juga bersifat universal, artinya tidak terikat oleh selera perorangan, waktu dan tempat, selera mode, kedaerahan atau local.
Keindahan berasal dari kata “indah”, berarti bagus, permai, cantik, molek dan sebagainya. Benda yang mengandung keindahan ialah hasil seni dan alam semesta ciptaan tuhan.
Keindahan identic dengan kebenaran.Keduanya mempunyai nilai yang sama: abadi dan mempunyai daya tarik yang selalu bertambah.
            Ciri-ciri keindahan menyangkut kualitas hakiki dari segala benda yang mengandung kesatuan (unity), keselarasan (harmony), kesetangkupan (symmetri), keseimbangan (balance),dan pertentangan (contrast). Keindahan tersusun dari keselarasan dan pertentangan dari garis, warna, bentuk, nada dan kata-kata.

2    Makna Renungan
Setiap kegiatan untuk merenungkan atau mengevaluasi segenap pengetahuan yang telah dimiliki dapat disebut berfilsafat. Pemikiran kefilsafatan mendasarkan diri kepada penalaran. Penalaran adalah proses berfikir yang logika dan analitik. Berpikir merupakan kegiatan untuk menyusun pengetahuan yang benar. Berpikir logik menunjuk pola berpikir secara luas. Kegiatan berfikir dapat disebut logik ditinjau dari suatu logika tertentu.
Penalaran merupakan kegiatan berpikir yangjuga menyadarkan diri kepada suatu analisis. Analisis adalah suatu kegiatan berpikir berdasarkan langkah-langkah tertentu, sehingga pengetahuan yang diperoleh disebut pengetahuan tidak langsung. Pemikiran ilmiah (keilmuan) dan pemikiran kefilsafatan mendasarkan diri kepada logika analitik. Pemikiran kefilsafatan mempunyai karakteristik sendiri yang berbeda dengan karakter keilmuan.
Pemikiran kefilsafatan mempunyai 3 macam ciri, yaitu :
1. Menyeluruh artinya pemikiran yang luas, bukan hanya ditinjau ari sudut pandang tertentu. Pemikiran kefilsafatan ingin mengetahui hubungan antara ilmu yang satu dengan dengan ilmu-ilmu yang lain, hubungan ilmu dengan moral, seni dan tujuan hidup.
2. Mendasar artinya pemikiran yang dalam sampai kepada hasil yang fundamental (ke luar dari gejala), sehingga dapat dijadikan dasar berpijak bagi segenap bidang keilmuan.
3. Spekulatif artinya hasil pemikiran yang dapat dijadikan dasar untuk pemikiran-pemikiran selanjutnya. Hasil pemikiran selalu dimaksudkan sebagai dasar untuk menjelajah wilayah pengetahuan yang baru.
Metafisika adalah cabang filsafah yang paling umum, mendasar dan kritik spekulatif.
Renungan atau pemikiran yang berhubungan dengan keindahan atau penciptaan keindahan didasarkan atas 3 macam teori, ialah teori pengungkapan, teori metafisika, dan teori psikologis. Teori pengungkapan dikatakan oleh Benedetto Croce, bahwa seni adalah pengungkapan kesan-kesan.
Teori metafisika, plato mendalilkan adanya dunia ide pada taraf yang tertinggi, sebagai realita ilahi itu. Karya seni yang dibuat manusia hanyalah merupakan imitasi (tiruan) dari realita dunia. Sedangkan dalam teori psikologik dinyatakan bahwa proses penciptaan seni adalah pemenuhan keinginan, keinginan bahwa sadar dari seorang seniman.
Dari teori permainan yang tergolong teori psikologik dengan tokohnya Frisdrick Schiller dan Herbert Spencer; Schiller menyatakan, bahwa asal mula seni adalah dorongan batin untuk bermain-main (play impulse).
Dalam proses jiwa seniman pada waktu merenung dalam rangka menciptakan seni, menurut Keats selalu diliputi rasa ragu-ragu, takut, ketidaktentuan, misterius (negative capability). Justru seniman yang tidak memiliki negatif tidak mampu menciptakan keindahan. Pengertian yang dekat dengan kemampuan ialah intensitas. Kekurangan-kekurangan intensitas ini erat hubungannya dengan ketidak beresan imajinasi yang berarti seniman tersebut tidak akan dapat menciptakan keindahan.
Keats menyatakan, bahwa untuk mengatasi ketakutan ialah berkuasanya hal-hal yang sesaat. Baginya hal-hal sesaa itu merupakan pelatuk yang meledakkan imajinasi, dan imajinasi ini yang membentuk konsep keindahan adalah abstrak. Konsep itu baru dapat berkomunikasi setelah diberi bentuk.

3.  Makna Keserasian
Keserasian berasal dari kata serasi; serasi dari kata dasar rasi artinya cocok, sesuai, atau kena benar. Kata cocok, sesuai atau kena mengandung unsur pengertian perpaduan, ukuran dan seimbang.


4. Makna Kehalusan
Kehalusan berasal dari kata halus, artinya tidak kasar, lembut, sopan, baik, beradap. Kehalusan berarti sifat-sifat yang halus, kesopanan atau keadaban.
Halus bagi manusia ialah suatu sikap yakni sikap halus, lembut dalam tutur kata, tingkah laku dan gerak perbuatannya. Kehalusan atau kelembutan merupakan gambaran hati yang tulus serta cinta kasih terhadap sesama. Kehalusan atau kelembutan atau sebaliknya kekasaran itu yang menilai orang lain. Dan yang dinilai ialah gerak-gerik, roman, muka, tutur bahasa, dan sebagainya.
 Anggota badan yang melahirkan sikap kehalusan itu ialah kaki, tangan, kepala, mulut, bibir, mata, bahu. Selain itu roman muka, perkataan, pemilihan kata, penyusunan kalimat dan irama bahasa jugaa dapat dinilai halus dan tidaknya.
5. Keindahan Objektif dan Subjektif
Keindahan menurut kenyataanya dapat dibedakan atas dua macam ;yaitu keindahan objektif dan keindahan subjektif.Dengan keindahan objektif dimaksudkan ialah keindahan yang secara hakiki ada pada ssesuatu benda atau apa saja. Menurut Alexius Meinong (1838-1914) dan jugaa Christian Ehrenfels (1859-1932), "keindahan adalah kekayaan yang melekat pada objek itu sendiri". Menurut Pater Dick, "keindahan merupakan sesuatu yang melekat pada segala sesuatu yang ada, baik pada Tuhan maupun pada makhluk-makhluk ciptaannya". S. Suhariantu dalam bukunya "Menuju manusia bebudaya" menambahkan, sejauh benda-benda tersebut belum berubah dari bentuk atau keadaannya semula (S. Suharianto, 1987).
 Berbeda halnya dengan keindahan subjektif. Keindahan subjektif sangat bergantung kepada kepentingan-kepentingan subjek penanggapnya.
Oleh John Keats (1798-1821) keindahan subjektif dinamakannya kebenaran. Keindahan adalah kebenaran, dan kebenaran adalah keindahan. Yang tidak ada keindahannya tidak  mengandung kebenaran, dan yang tidak mengandung kebenaran tidaklah indah.
6. Sekitar Masalah Kesenian
Pernyataan tentang kesenian ini biasanya kita katakan batasan (definisi) atau pengertian (conceptions) misalnya: "kesenian adalah karya cipta rasa dan karsa manusia untuk memberi rasa nikmat atau keindahan", "seni itu indah dan dapat memberi kehalusan perasaan dan budi manusia", "seni itu pancaran hati yang halus", "seni itu indah mempesona", dan banyak lagi yang lain: "seni itu .................... Prrrrrrrrrreeeeekkk !. "Seni atau kesenian merupakan karya para seniman dalam maksud memberikan rasa indah kepada para penghayatnya dan bagi para seniman itu sendiri". Herbert Read langsung menunjuk hasil karya dalam membuat batasan ini yaitu karya seni: a. Visual; b. Plastis; c. Musik dan d. Sastra.
Jika melihat batasan seni atau kesenian menurut Read diturunkan pembagiannya sebagai berikut .
1. Seni Visual
Seni yang hanya dapat ditangkap oleh mata (khas) yaitu seni lukis karena lukisan hanya bisaaditangkap oleh indera mata.
2. Seni Plastis
Seni jenis ini mestinya dapat digolongkan jugaa seni visual, sepertinya misalnya seni gerak dan patung, jugaa arsitektur serta pahat.
3. Seni Musik
Hasil kesatuan dari susunan (komposisi) lagu dan karya musik dalam ekspresi bunyi. Yang termasuk ialah musik instrumen dan vokal serta koor.
4. Sastra yang termasuk karya-karya sastra meliputi :
a. Tertulis seperti misalnya: sajak, cerpen, novel, esei, dan drama.
b. Lesan
5. Seni gerak
 - Tari, sendra-tari
 - Pantomim atau action dalam drama.
Fungsi seni atau kesenian :
1.) Memberikan rasa keindahan, shingga seniman mengejar hal ini sebagai keutamaan berkarya, lalu lahir lah sebutan: fine arts dan master pieces.
2.) Memberikan tunjangan dan bantuan untuk memberi warna indah dari karya-karya yang non seni. Yaitu karya-karya sosial ekonomi maupun politik yang menggunakan seni sebagai bajunya.
Untuk yang pertama disebut jenis fungsi primer, sedangkan untuk yang kedua disebut fungsi sekunder.
Apresiasi untuk sajak dapat dengan membaca saja ikut mendengar baca puisi maupun mendengar wawasan orang ahli sajak. Begitu pula musik klasik, pop, atau karawitan, seni rupa dan senigerak.


Seni Sastra
Pengertian kita seni sastra rupanya terbatas pada karyaikarya tulis yang menggunakan aturan bahasa indah dan karya-karya tulisan sekitar: esei, novel, cerpen, sajak, cerpen puitik dan drama (drama baca atau closed drama.)
Jenis Novel dan Cerpen
Yang dimaksud novel itu (karena istilah dari barat), maka artinya semua karangan yang membawakan masalah-masalah yang segar atau masih baru atau bersifat kesenian. Diindonesia dulu awal abad 20 ada "roman" yang bentuknya sebenarnya samaa dengan novel. Roman di eropa berupa novel yang lebih banyak bersifat fantastis atau kehidupan dalam bentuk kehidupan fantastis. Kemudian setelah para pengarang memahami bentuk roman sebagai  manaa mestinya dinegeri belanda atau eropa dan faham pula bedanya dalam novel, maka sampai kini masyarakat luas dan kaum terpelajar dan para pengarang tak hanya menggunakan istilah novel.
Jenis Puisi
Puisi merupakan suatu bentuk alat sebagai penampung ekspresi perasaan, ide-ide atau pemikiran hidup ini mungkin karena ekspresi melalui kata-kata puitik itu terasa mudah dilahirkan.
Musik
Musik berarti semua karya musik yaitu lagu yang telah di mainkan dengan alat-alat musik maupun alat bunyi-bunyian yang "laras" (harmonis). Yang menjadi tekanan adalah:serangkaian nada-nada yang laras,karna ada pertemuan antara nada dan irama.
 Vokal yaitu lagu yang di bawakan melalui lisan,baik bersenandung maupun dengan kata-kata. Musik klasik artinya karya-karya musik yang dijaman abat pertengahan (neo klasik) di Eropa di anggap bermutu tinggi. Baik seni sastra maupun musik adalah alat pengungkapan artinya sastra dan musik sebagai alat atau perantara untuk mengungkapkan gejolak jiwa: sedih,gembira,cemas,kecewa,hampa dan sebagainya.
Seni tari
Seni tari Jawa terutama tari klasik menampilkan kekuatan atau mutunya. Mutu itu ada beberapa kemungkinan yaitu meliputi: gaya yang nampak "dalam",ada dinamika dan kelembutan gerakan rhitmik.
Seni Teater
Kata Teater pinjam dari kata "theatre" (dari kata "thea" bahasa Yunani yang berarti "obyek yang dapat ditonton), sehingga theatre, atau theatron (dari latin) berarti "tontonan".
Aristoteles membuat batasan drama adalah : "imitrasai dari action". Orang hidup sehari-hari dan diteruskan keterangannya : peniruan terhadap action orang hidup sehari-hari dalam masyarakat.
Membahas tiap-tiap topik atau tema dari delapan tema menurut penggarisan Konsarsium IBD diakitkan dengan kekaryaan :
1. Seni Rupa : dalam seni lukis misalnya: manusia dan cinta kasih dalam seni lukis, dan seni pahat atau patung.
2. Seni Sastra : misalnya cinta kasih dibahas dari puisi atau cerpen/novel yang memuat hal tersebut.
3.Filsafat : pembahasan tentang cinta kasih dari kaca mata filsafat atau psikologi.
4. Seni musik.
5. Seni Gerak : seperti tari dan drama