Jumat, 12 Mei 2017

Gaya Hidup Yang Baru (Amsal 12:24, 26-27, Yohanes 5:17)


            Banyak orang sekarang berduyun- duyun menjadi pebisnis. Apalagi dengan kemudahan teknologi yang menolong orang untuk dapat melakukan bisnis online secara perorangan. Ada orang yang berbisnis karena benar- benar memiliki passion di bidang itu. Namun ada orang yang menjadikannya sekedar usaha sampingan. Ada yang melakukannya karena suka, tetapi ada juga yang karena terpaksa. Seperti akhir- akhir ini dengan ekonomi dunia yang semakin anjlok dan harga sembako yang semakin naik, membuat beberapa pekerja tidak mampu menggantungkan hidup pada upah bulanannya, sehingga beberapa terpaksa mencoba peruntungan mereka dengan berbisnis. Apapun alasannya, tak dapat disangkal bahwa beberapa pebisnis memulai usaha mereka karena tekanan kebutuhan ekonomi. Di sisi lain ada juga orang yang membenci bisnis dengan berbagai alasan. Namun hari- hari ini bisnis bukan lagi suatu opsi dalam hidup kita. Bisnis sudah seharusnya dijadikan gaya hidup. Ketika dunia ini diciptakan, Tuhan bekerja selama enam hari dan semuanya baik. Empat ribu tahun kemudian Tuhan Yesus menyaksikan bahwa Bapa masih terus bekerja bahkan hingga dimasa kita hidup. Ibaratnya, kita bekerja di suatu perusahaan dan Bos nya terus bekerja, apakah kita akan duduk berpangku tangan dan tiap bulan tinggal menerima upah? Tentu tidak bukan? Bahkan, sekalipun bos di dunia ini tidak bekerja lagi, karyawannya harus tetap bekerja dengan giatnya.
            Orang percaya diajarkan untuk hidup oleh iman dan berdasarkan kasih karunia Tuhan, tetap tidak ada satu pun ayat firman Tuhan yang memerintahkan atau member usul supaya jangan bekerja. Malah dengan jelas diperintahkan untuk terus bekerja. Orang yang menjadikan bisnis atau bekerja sebagai gaya hidup akan mendapati tempat penggembalaannya sebagaimana ditekankan oleh Amsal. Menjadikan bisnis sebagai gaya hidup juga bukan berarti menjadikan kita sebagai orang yang serakah untuk melakukan apapun demi kelancaran bisnis. Tetapi untuk menghindarkan kita dari kemalangan dan kekurangan, sebab orang yang malas bekerja tidak akan mendapatkan hasil apa- apa. Dapatkah seorang siswa yang tak pernah belajar memperoleh peringkat pertama dalam ujian sekolahnya? Seorang pelari marathon tak akan pernah menjadi juara bila ia tak berlari dalam perlombaan.
            Jika ada yang berminat untuk berbisnis tetapi belum menemukan bisnis yang tepat, tetaplah berusaha dan terus maju, sebb hasil akhir yang vbaik hanya tersedia bagi orang- orang yang tekah bekerja keras. Jadikanlah bisnis sebagai gaya hidup yang baru dan selamat menikmati hasil- hasilnya. Jadikanlah hari- hari ini dengan hidup menjadi pekrja yang rajin dan tak kenal lelah. Dan, bagi Anda yang telah menjadikan bisnis sebagai gaya hidup, bersiap- siaplah untuk menuai hasilnya.


Sumber : Manna Sorgawi

Tidak ada komentar:

Posting Komentar